Nama : Rido Amalgrah,S.Pd.
Mata Pelajran : SBDK
Kelas : XI IPA 5 dan XI IPS 1
Kode KD : 3.7 Memahami perencanaan pementasan seni teater sesui konsep, teknik prosedur sesuai kaidah Teater
Materi : Tata pementasan Tetater
Tujuan Pembelajaran : peserta didik diharapkan mampu mendeskripsiakn tata pentas Teater.
Assalamualikum. wr.wb
selamat pagi anak-anak soleh dan solehah apa kabar kalian semua semgo kalian selalu sehat walafiat ya aminn, bagaimana pagi ini sudah mandi belum semoga sudah ya kalau belum silahkan mandi dulu biar segar untuk ikut pelajaran hari ini ! setelah mandi ayok jagan lupa laksanakan ibadah sholat duha dulu, kalau sudah baru mampir blog bapak lagi! Pada ksesmpatan kali ini bapak akan share materi rancangan pementasan tetater moderen ( tata pementasan teater) mukin kalian sudah tidak asing dengan yang namnya tata teknik pementasan karena materi sebelmunya tata pementasan tari ya nah untuk lebih lanjut silahkan kalian simak dan kalia catat hal penting yang terdapat di dalamnya .
A. Tata Pentas Teater
Elemen visual yang terdapat pada sebuah pertunjukanmeliputi tata panggung atau scenery, properti, tata busana,tata rias, tata cahaya, dan tata suara. Keenam elemen tersebut dapat menjadi indikator keberhasilan sebuah pementasan teater yang mampu menampilkan pembaruan visual.
1. Tata Panggung
Tata panggung seringkali disebut juga scenery atau setdekorasi. Scenery dapat diartikan secara luas dan terbatas. Pengertian luas dari scenery ialah suasana seputar gerak laku di atas pentas serta segala elemen visual yang mengitari pemeran dalam pementasan. Sementara itu, scenery dalam pengertian terbatas ialah benda yang membentuk latar belakang secara fisik, yang memberi batas pada lingkungan gerak laku. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa tata panggung adalah semua latar belakang dan benda-benda yang ada di panggung yang bertujuan menunjang peran dalam memainkan lakon.
Tata panggung atau set dekorasi terbagi menjadi lima, yaitusebagai berikut.
a.Natural background, yaitu penggunaan latar belakang
panggung dalam suatu pementasan dengan menggunakan backdrop dan cyclorama.
b. Decorative scenery, yaitu perlengkapan panggung yang menggunakan peralatan imitasi atau tiruan dengan maksud memberikan suasana.
c.Descriptive scenery, yaitu perlengkapan panggung menggunakan benda aslinya untuk menghias panggung agar dapat mewakili suasana.
d. Atmosphere scenery, yaitu perlengkapan panggung yang menggunakan kombinasi antara descriptive dan decorative scenery, yaitu sebagian menggunakan benda asli dan
e.sebagian imitasi untuk hiasan panggung. Active background, yaitu latar belakang yang aktif (bergerak) sehingga dapat menopang suasana.
2. Properti
Properti atau perlengkapan panggung meliputi hal-hal berikut
a. Perlengkapan dekoratif (decorative property), yaitu perlengkapan suatu latar yang telah dipilih untuk membantu menghadirkan latar belakang tempat dan waktu yang terjadi dalam sebuah lakon teater Perlengkapan dekoratif biasanya ditempelkan atau digantung pada dinding, seperti gorden, hiasan dinding, dan gambar-gambar. Terkadang, perlengkapan ini dipilih bukan untuk perbedaan gaya pada waktu tertentu, tetapi untuk menambah suatu aksen yang membantu memberi suasana warna pada desain scenery.
b. Perlengkapan lantai (floor property), yaitu semua perlengkapan yang berdiri atau berhubungan langsung di atas lantai panggung. Contoh perlengkapan lantai adalah kursi, sofa, meja, jam besar, lemari, dan permadani.
c.Perlengkapan tangan (hand property), yaitu segala sesuatu yang diambil, digunakan, atau dipegang langsung oleh aktor atau aktris dalam penampilannya di atas pentas, termasuksemua barang-barang kecil yang dibawa, seperti tas, koper,payung, dan baki minuman.
Perlengkapan tangan harus dapat dibedakan dengan aksesoris yang merupakan bagian dari kostum. Topi, selendang, sapu tangan, dan hiasan tangan lainnya lebih merupakan bagian dari kostum, bukan bagian dari properti sehingga menjadi tanggung jawab pendesain kostum.
Terdapat tiga hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan properti agar dapat memenuhi kebutuhan desain latar belakang tempat dan waktu dari sebuah pementasan teater, yaitu sebagai berikut.
a. Menyewa atau meminjam properti Secara kreatif, kita dapat menjalin kerja sama dengan toko atau produk tertentu sesuai dengan tema dan konsep pertunjukan yang telah dibuat. Selanjutnya, gunakan
panggung sebagai 'tempat pameran' bagi beberapa toko atau produk tertentu yang ingin memajang dagangannya.
b. Membeli properti
Hal ini adalah pekerjaan yang mudah dilakukan tetapi sulit untuk dilaksanakan mengingat anggaran sebuah pertunjukan teater harus dialokasikan juga untuk beberapa keperluan lain.
c.Membuat properti
Biasanya, properti yang digunakan merupakan peralatan tiruan yang menyerupai peralatan asli. Selain dapat menghemat anggaran, properti tiruan juga dapat dilakukan untuk mengganti properti yang asli. Hal ini karena penggunaan properti asli dikhawatirkan dapat mengganggu keselamatan pemakai, penonton, atau properti itu sendiri. Contoh properti tiruan adalah pisau tiruan yang terbuat dari kayu, styrofoam, atau bahan lain yang tidak berbahaya.
3. Tata Busana
Tata busana atau kostum adalah segala sesuatu yangdisandang oleh pemain. Tata busana sangat berpengaruh terhadap penonton. Sebab, sebelum seorang pemeran didengar dialognya, hal yang terlebih dahulu diperhatikan adalah penampilannya. Oleh karena itu, kesan yang ditimbulkan pada penonton mengenai diri pemeran melalui busana yang ia kenakan, tergantung pada yang tampak oleh mata penonton. Pakaian yang tampak pertama kali akan membantu menggariskan karakternya hingga akhirnya dapat memperkuat kesan penonton terhadap karakter yang diperankan. Kostum untuk pementasan meliputi pakaian dasar, semua pakaian kaki atau sepatu, pakaian di badan, pakaian kepala, dan perlengkapan-perlengkapan atau aksesoris. Kostum haruslah saling bersesuaian dengan scenery dan properti agar kelihatan bagian-bagiannya, komposisi, ataupun kontrasnya. Terdapat lima tipe kostum yang ada, yaitu sebagai berikut.
a.Kostum historis, yaitu kostum yang menampilkan sebuah periode-periode spesifik dalam sejarah.
b. Kostum modern, yaitu pakaian yang dipakai oleh masyarakat masa kini atau pakaian dengan tren.
c.Kostum nasional, yaitu pakaian dari negara atau tempat spesifik.
d. Kostum tradisional, yaitu pakaian atas representasi karakter spesifik secara simbolis dan distilasi.
e. Kostum fantasi, yaitu pakaian yang digunakan berdasarkan daya kreasi dan imajinasi.
Pemilihan kostum harus melalui sebuah studi atas kehidupan dan watak yang akan dibawakan dari sebuah peran.
Selain itu, juga dapat melalui riset atas periode sejarah. Hal ini untuk mendapatkan detail penampilan dari sebuah scenery yang disandang oleh aktor atau aktris yang akan memerankan lakon dalam pementasan teater.
4. Tata Rias
Tata rias adalah seni mengubah wajah. Tata rias yang dimaksud dalam pementasan teater adalah tata rias pentas, jadi segala sesuatu yang harus ditunjukkan sehingga membentuk nuansa artistik yang mendukung karakter aktor atau aktris dalam sebuah pementasan lakon. Tata rias merupakan cara penggunaan alat kosmetik untuk membentuk wajah atau gambaran peran yang akan dimainkan. Contohnya, seorang aktor atau aktris dalam kehidupan sehari- hari dikenal sebagai seorang pelajar. Namun, ketika di atas panggung, ia menjadi orang lain sesuai dengan yang telahditetapkan oleh penulis lakon. Hal yang perlu diperhitungkan dalam tata rias pentas adalahjarak antara penonton dan pemain serta intensitas penyinaran lampu. Daerah pandang penonton yang mempunyai jarak antara4 sampai 6 meter, misalnya turut memengaruhi tebal-tipisnya tata rias. Intensitas cahaya dan warna cahaya juga akan sangat memengaruhi warna dan kejelasan suatu tata rias. Kegunaan tata rias dalam teater adalah mengubah yang alamiah (nature) menjadi yang berbudaya (culture) dengan prinsip mendapatkan daya guna yang tepat. Tata rias juga bermanfaat untuk mengatasi efek sinar tata lampu yang kuat dan membuat wajah serta kepala pemain sesuai dengan peranan yang dikehendaki.
Tata rias dapat dibedakan menjadi sembilan macam, yaitusebagai berikut.
a. Rias jenis, dilakukan jika perias harus mengubah karakter seorang lelaki menjadi wanita atau sebaliknya.
b. Rias bangsa, dilakukan jika seorang aktor atau aktris berkebangsaan Asia harus melakukan peranan sebagai seorang Eropa.
c. Rias usia, rias mengubah wajah seorang aktor atau aktris menjadi karakter yang sangat berbeda dari usia aslinya.Contohnya, seorang aktor muda akan berperan menjadi seorang kakek.
d. Rias tokoh, merias wajah aktor untuk dapat menyerupaitokoh dalam cerita. Contohnya, Ario Bayu berperan sebagai Soekarno atau Reza Rahardian sebagai H. O. S. Tjokroaminoto.
e. Rias watak, rias yang dilakukan untuk menunjukkan watak seseorang, misalnya alim, bengis, atau pemarah.
f. Rias temporal, merias menurut perbedaan-perbedaan yang terjadi pada situasi tertentu, misalnya wajah orang bangun tidur, orang yang akan ke pesta, atau orang yang sedang sakit.
g. Rias aksen, rias yang hanya memberikan tekanan pada pelaku yang sudah mendekati peranan yang akan dimainkan.
h. Rias lokal, rias berdasarkan tempat tertentu atau ditentukan oleh latar belakang tempat dari peran yang dimainkan. Tokoh anak pantai tentu saja akan berbeda dengan tokoh anak sekolahan dalam rias wajahnya.
i. rias fantasi, riasan yang di lakukan berdasarkan daya kreasi dan imaginasi sesui dengan tema cerita dalam pementasan teater.
nah sampai di sini dulu materi yang bapak sampaikan.
perintah tugas
1. tambhakan dalam catatan kalian hal penting berikut !
2. catatan di atas berkaitan dengan soal -soal yg akan keluar pada pts minggu depan dan materi seblumnya
3. pada grup pjj bapak akan pantau dengan absensi dan berikan pertnyaan dari materi berikut!
sekian dari bapak lebih kurangnya bapak mohon maaf wassalamu'alaikum.wr.wb