Selasa, 28 Oktober 2025

blog PMM

 Nama : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas : XI IPC & XI IPA 1

Pertemuan        : 10

CP                    :

Peserta didik mampu, mengenal dan merekam pengalaan serta pengamatanya terhadap keterlibatan seni rupa dalam Kehidupan sehari-hari.

Tujuna Pembelajaran :

pesrta didik mampu mengapresisasi karya seni

Materi :  

memahmi pengertian, jenis, serta tahapan-tahapan dalam apresisasi 

Metode : Metode loci method 

Strategi : Strategi Pembelajaran melalui pengalaman 


1.Guru menyiapkan keseipan siswa dalam pembelajaran  

2. Siswa di minta untuk memahami materi pengertian, jenis serta tahapan dalam apresiasi 

3. Guru Meminta Siswa Menghafal materi tersebut berdasarkan rangkuman tulisan yang telah dibuatnya menggunakan pembhasaa yang mudah dipahami.

Materi :

asallamualaikum.wr.wb 

Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut ini !!!

Apresiasi: Memahami dan Menghargai Karya

Apresiasi adalah tindakan memahami, menilai, dan menghargai suatu karya dengan cara yang mendalam. Ini adalah proses yang melibatkan pengenalan terhadap nilai-nilai yang ada dalam karya tersebut, baik dari segi estetika maupun makna yang terkandung di dalamnya. Apresiasi tidak hanya terbatas pada karya seni, tetapi juga dapat diterapkan pada bidang lain seperti karya sastra, musik, dan budaya.

Jenis-Jenis Apresiasi

Apresiasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan cara dan tujuannya. Berikut adalah tiga jenis apresiasi yang sering dibahas:

Apresiasi Empatik

Apresiasi empatik adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami emosi atau perasaan yang ingin disampaikan oleh pencipta karya. Dalam apresiasi ini, penikmat mencoba untuk menghayati dan merasakan pengalaman yang sama dengan yang dialami oleh seniman saat menciptakan karya tersebut. Misalnya, ketika mendengarkan musik sedih, kita berusaha untuk merasakan kesedihan yang dirasakan oleh pencipta lagu.

Apresiasi Estetis

Apresiasi estetis berfokus pada keindahan dan elemen artistik dari suatu karya. Ini melibatkan penilaian terhadap aspek-aspek seperti bentuk, warna, komposisi, dan harmoni dalam karya tersebut. Dalam apresiasi estetis, penikmat menghargai keindahan yang tampak dari karya tanpa terlalu memikirkan makna atau pesan di baliknya. Contohnya, menikmati pemandangan lukisan yang indah atau alunan simfoni yang harmonis.

Apresiasi Kritis

Apresiasi kritis adalah bentuk apresiasi yang lebih analitis dan rasional. Ini melibatkan penilaian terhadap kelebihan dan kekurangan suatu karya dengan mempertimbangkan konteks dan tujuan karya tersebut. Penikmat mengamati elemen-elemen yang membentuk karya dan mengevaluasi efektivitasnya. Apresiasi kritis sering kali disertai dengan diskusi dan argumentasi yang mendalam, misalnya dalam ulasan buku atau film.

Tahapan dalam Mengapresiasi

Mengapresiasi suatu karya bukanlah proses yang instan. Ada beberapa tahapan yang dapat diikuti untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam:

Pengamatan: Tahap pertama adalah melihat atau mendengarkan karya secara menyeluruh. Ini adalah tahap di mana kita mulai mengenali elemen-elemen yang membentuk karya tersebut.

Deskripsi: Setelah mengamati, kita mengidentifikasi dan menggambarkan elemen-elemen tersebut. Misalnya, warna yang digunakan dalam lukisan atau nada dalam musik.

Analisis: Pada tahap ini, kita mulai menganalisis bagaimana elemen-elemen tersebut bekerja sama untuk menciptakan efek keseluruhan. Kita mempertimbangkan teknik yang digunakan dan bagaimana elemen tersebut mendukung tema atau pesan karya.

Interpretasi: Setelah analisis, kita mencoba untuk memahami makna atau pesan dari karya tersebut. Apa yang ingin disampaikan oleh seniman? Bagaimana kita memaknai karya tersebut dalam konteks kita sendiri?

Evaluasi: Tahap terakhir adalah penilaian. Kita menilai seberapa efektif karya tersebut dalam mencapai tujuannya dan seberapa besar dampaknya terhadap kita sebagai penikmat.

Dengan memahami jenis-jenis dan tahapan dalam apresiasi, kita dapat lebih menghargai dan menikmati berbagai karya dengan cara yang lebih kaya dan bermakna. Apresiasi adalah jembatan yang menghubungkan kita dengan pencipta karya, memungkinkan kita untuk berbagi pengalaman dan memperluas wawasan kita

adapun pemhahaman mengenai aliran seni rupa yakni:

Presentatif dan Non-Representatif

Dalam dunia seni rupa, gambar dapat dibagi menjadi dua kategori utama: gambar presentatif dan gambar non-representatif. Kedua jenis gambar ini memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda dalam penyampaian pesan visual.

Gambar Presentatif

Gambar presentatif adalah jenis gambar yang menggambarkan objek, orang, atau adegan dari dunia nyata dengan cara yang dapat dikenali. Ini bertujuan untuk merepresentasikan sesuatu yang nyata atau setidaknya dapat dikenali oleh penonton. Gambar ini sering digunakan dalam konteks di mana kejelasan dan pengenalan visual penting. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari gambar presentatif:

Realisme: Gambar-gambar ini cenderung realistis, berusaha meniru penampilan objek di dunia nyata.

Detail: Memiliki detail yang tinggi untuk memastikan objek yang digambarkan mudah dikenali.

Tujuan Komunikasi: Digunakan untuk menyampaikan informasi atau cerita tertentu dengan jelas.

Contoh: Potret, lanskap, dan lukisan sejarah.

Gambar Non-Representatif

Sebaliknya, gambar non-representatif tidak berusaha menggambarkan objek nyata atau kehidupan sehari-hari. Jenis gambar ini lebih menekankan pada elemen visual seperti bentuk, warna, dan tekstur, serta sering kali digunakan untuk mengekspresikan perasaan atau ide abstrak. Berikut adalah beberapa karakteristik gambar non-representatif:

Abstraksi: Tidak menggambarkan objek yang dapat dikenali, melainkan berfokus pada elemen-elemen visual murni.

Eksplorasi Visual: Menekankan kreativitas dan interpretasi pribadi dari seniman maupun penonton.

Tujuan Emosional/Ideologis: Lebih berfungsi untuk mengekspresikan perasaan atau konsep daripada mengkomunikasikan informasi yang jelas.

Contoh: Lukisan abstrak, seni modern, dan karya seni konseptual.

Kesimpulan

Baik gambar presentatif maupun non-representatif memainkan peran penting dalam seni dan komunikasi visual. Gambar presentatif berusaha untuk merepresentasikan realitas dan menyampaikan informasi dengan jelas, sementara gambar non-representatif menawarkan kebebasan ekspresi dan interpretasi yang lebih luas. Keduanya dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda tergantung pada pesan atau emosi yang ingin disampaikan oleh seniman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

blog PMM

 Nama : Rido Amalgrah,S.Pd. Mata Pelajaran : SBDK Kelas : XI IPC & XI IPA 1 Pertemuan        : 10 CP                    : Pe...