Selasa, 31 Maret 2020

Teknik Penyusunan Naskah Teater kontemporer

Asallmualikum.wr.wb
Pada pertemuan sebelumnya kita sudah membahas teater mancanegara dari asia khususnya, pada subaba ini kita akan membahas lebih dalam tentang yang namanya tetater!

Dalam subaba ini kita akan mempelajari yang namanya teknik penyusunan naskah tetater, bapak harap di baca dan di pahami dengan benar ya..... soalnya, bapak buat sesimpel mukin sesui dengan penalar kalian oke  J ! yuk lebih lanjut bahas kemateri :

Teknik penyususnan naskah teater kontemporer

Dalam teater moderen, naskah tertulis merupakan salah satu komponen utama dalam pementasan. Naskah tertulis didalam bentuk rinkaian dialog panjang serta narasi di  setiap penghubung adegan merupakan bukti bahwa sebuah pementasan teater akan segara dilakukan. Pada dasarnya, naskah tertulis yang digunakan delam pementasan teater berasal dari naskah-naskah sastra , miasal yang terdapat dalam novel, sajak, Puisi,  yang sebelumnya telah melalui peroses yang disebut sebagai dramatisasi. Peroses tersebut merupakan rangkaian cara untuk memindahkan cerita ke dalam dialog tersusun yang akan dipentaskan dalam sebuah pementasan teater,atau dengan kata lain disebut sebagai visualisasi naskah.

Naskah harus memiliki tema, plot/ alur , setting dan tokoh. Yang membedakan naskah tetater dengan karya sastra lainya adalah bahwa naskah visual memiliki setruktur khusus yang memang dipersiapkan untuk pementasan.

Kemampuan untuk menulis sebuah naskah drama yang menarik tidak semata-mata  bergantung pada bakat si penulis, karean kemampuan penulis dapat dipelajari dan dilatih.  Berikut merupakan preoses yang dilalui ketika seorang penulis naskah akan menyusun karyanya.

1.      Menetukan tema , tema akan menentukan alur penceritaan dari awal hingga akhir, tentu dengan bimbingan kreativitas dari penulis naskah itu sendiri.
2.      Memberikan gambaran tentang permasalahan yang akan diangkat dalam cerita. Permasalah yang di tulis akan dikembangkan kembali menjadi konflik dalam naskah yang akan di ciptakan.
3.      Membuat sinopsis atas naskah yang telah dibuat , dalam hal ini pengambaran alur cerita dalam naskah secara menyeluruh , dari awal hingga akhir . sinopsis juga berguna dalam membatasipengembangan penulisan naskah, sehingga lebih terarah dan tak berkembang secara acak.
4.      Menyusun kerangka cerita yang akan ditampilkan dalam naskah yang terdiri dari :
a.       Paparan adalah alur peristiwa dalam cerita naskah yang secara tak langsung juga memberikan penjelasan tentang karakter –karakter yang akan terdapat dalam cerita.
b.      Rangsangan ialah tahap yang muncul dalam naskah ketika digambarkan adegan-adegan yang dirahakan pada konflik.
c.       Gawatan merupakan adegan yang menggambarkan suatu permasalahan yang menuntun pada keterbukaan konflik
d.      Tikaian merupakan adegan yang menggambarkan bahwa pencerritaan telah sampai pada tahap konflik terbuka antara karakter –karakter yang terdapat didalam naskah.
e.       Rumitan merupakan adegan yang jelas menggambarkan bahwa konflik yang dicerikatan dalam naskah telah menjadi besar dan semakin rumit, sehingga sulit terseslesaikan.
5.      Menentukan karakter protagonis dalam cerita, selanjutnya karakter ini akan menuntun para penonton pementasan pada alur yang penuh, dari awal hingga akhir cerita. Tokoh ini dalam istilah lain juga disebut dengan tokoh utama, dalam cerita biasnya tokoh utama akan membimbing untuk ketemu denga karaketr tokoh lainya yang akan memperkuat peran protagonis.
6.      Menentukan penyelesain permasalahan dengan cara yang dapat mengesankan bagi penonton.
7.      Menulis, peroses ini merupakan proses terpennting dalam penyusunan sebuah naskah teater . bagi banyak orang yang belum terlatih , menulis seolah-olah olah menjadi aktivitas yang rumi, bagaimana memulai dan bagaiman pula mengakhirinya. Ditambah lagi, seorang penulis naskah harus memiliki  kecakapan untuk dapat mentrransfomasikan gagasan yang bersifat abstrak, ke dalam sebuah tulisan yang nyata.

nah itu tadi penjabaran panjang mengenai teknik penyusunan naskah teateter, bapak yakin kalian semua bisa memahami dengan baik jika kalian belajar dengan sungguh sungguh JJ,  nahhh selanjutnya nih ada tugas semoga tugasnya gak membuat kalian bosen dan malas sekolah lagi ya nak hehehehehehehehe!

1.      Carilah salah satu judul film di bawah ini sesuai dengan yang kalian inginkan :
a.       Gundala ( film  indonesia thn 2019 karya joko anwar)
b.      Ketika mas gagah pergi (  film  Indonesia thn 2016 karya buku Helvy Tiana Rosa; khusus yang ini kalu punya pdf novel/ novelnya boleh melalui buku novel atau ceritanya dibaca)
c.       Dilan 1990( film indonesia thn 2018 karya pidi baiq dan fajar bustomi)
d.      The Greatest Showman ( film Holywood thn 2017 karya Michel Gracey)
e.       Doraemon Stand By Me ( film kartun jepang thn 2014 Takashi Yamazaki)
2.      Setelah kalian cari tontonlah film tersebut hitung-hitung hiburan tugas kalian biar gak jenuh di rumah ya J, setelah kalian tonton analisislah film tersebut  ke dalam proses-proses yang dilalui ketika seorang penulis naskah akan menyusun karya tulis seperti yang sudah bapak sampikan di atas tliskan uraian kalian dengan peroses 1-6 saja yang ke 7 tidak usah, tulis lah uraian kalian dalam bentuk ketikan word kirm ke email  bapak ridoamalgrah21@gmail.com .



Catatan :
Tugas ini dikerjakan dirumah saja jangan jadi alasan kalian buat untuk nonton bareng, kerjasama atau kewarnet berjam-jam untuk mengerjakan tugas ini kalau ada sampai ketawan karna tugas bapak jadi alasan buat keluar ruamah bapak gak segan segan kasih nilai C di lapornya !!!

Selamat mengerjakan anak-anak bapak tugas minggu depan akan berkaitan dengan film yang kalian tonton ya terimaksih !!!

Wasallamualikum.wr.wb



Senin, 30 Maret 2020

Teknik Penyusunan naskah Teater kontemporer

Asallmualikum.wr.wb
Pada pertemuan sebelumnya kita sudah membahas teater mancanegara dari asia khususnya, pada subaba ini kita akan membahas lebih dalam tentang yang namanya tetater!

Dalam subaba ini kita akan mempelajari yang namanya teknik penyusunan naskah tetater, bapak harap di baca dan di pahami dengan benar ya..... soalnya, bapak buat sesimpel mukin sesui dengan penalar kalian oke  J ! yuk lebih lanjut bahas kemateri :

Teknik penyususnan naskah teater kontemporer

Dalam teater moderen, naskah tertulis merupakan salah satu komponen utama dalam pementasan. Naskah tertulis didalam bentuk rinkaian dialog panjang serta narasi di  setiap penghubung adegan merupakan bukti bahwa sebuah pementasan teater akan segara dilakukan. Pada dasarnya, naskah tertulis yang digunakan delam pementasan teater berasal dari naskah-naskah sastra , miasal yang terdapat dalam novel, sajak, Puisi,  yang sebelumnya telah melalui peroses yang disebut sebagai dramatisasi. Peroses tersebut merupakan rangkaian cara untuk memindahkan cerita ke dalam dialog tersusun yang akan dipentaskan dalam sebuah pementasan teater,atau dengan kata lain disebut sebagai visualisasi naskah.

Naskah harus memiliki tema, plot/ alur , setting dan tokoh. Yang membedakan naskah tetater dengan karya sastra lainya adalah bahwa naskah visual memiliki setruktur khusus yang memang dipersiapkan untuk pementasan.

Kemampuan untuk menulis sebuah naskah drama yang menarik tidak semata-mata  bergantung pada bakat si penulis, karean kemampuan penulis dapat dipelajari dan dilatih.  Berikut merupakan preoses yang dilalui ketika seorang penulis naskah akan menyusun karyanya.

1.      Menetukan tema , tema akan menentukan alur penceritaan dari awal hingga akhir, tentu dengan bimbingan kreativitas dari penulis naskah itu sendiri.
2.      Memberikan gambaran tentang permasalahan yang akan diangkat dalam cerita. Permasalah yang di tulis akan dikembangkan kembali menjadi konflik dalam naskah yang akan di ciptakan.
3.      Membuat sinopsis atas naskah yang telah dibuat , dalam hal ini pengambaran alur cerita dalam naskah secara menyeluruh , dari awal hingga akhir . sinopsis juga berguna dalam membatasipengembangan penulisan naskah, sehingga lebih terarah dan tak berkembang secara acak.
4.      Menyusun kerangka cerita yang akan ditampilkan dalam naskah yang terdiri dari :
a.       Paparan adalah alur peristiwa dalam cerita naskah yang secara tak langsung juga memberikan penjelasan tentang karakter –karakter yang akan terdapat dalam cerita.
b.      Rangsangan ialah tahap yang muncul dalam naskah ketika digambarkan adegan-adegan yang dirahakan pada konflik.
c.       Gawatan merupakan adegan yang menggambarkan suatu permasalahan yang menuntun pada keterbukaan konflik
d.      Tikaian merupakan adegan yang menggambarkan bahwa pencerritaan telah sampai pada tahap konflik terbuka antara karakter –karakter yang terdapat didalam naskah.
e.       Rumitan merupakan adegan yang jelas menggambarkan bahwa konflik yang dicerikatan dalam naskah telah menjadi besar dan semakin rumit, sehingga sulit terseslesaikan.
5.      Menentukan karakter protagonis dalam cerita, selanjutnya karakter ini akan menuntun para penonton pementasan pada alur yang penuh, dari awal hingga akhir cerita. Tokoh ini dalam istilah lain juga disebut dengan tokoh utama, dalam cerita biasnya tokoh utama akan membimbing untuk ketemu denga karaketr tokoh lainya yang akan memperkuat peran protagonis.
6.      Menentukan penyelesain permasalahan dengan cara yang dapat mengesankan bagi penonton.
7.      Menulis, peroses ini merupakan proses terpennting dalam penyusunan sebuah naskah teater . bagi banyak orang yang belum terlatih , menulis seolah-olah olah menjadi aktivitas yang rumi, bagaimana memulai dan bagaiman pula mengakhirinya. Ditambah lagi, seorang penulis naskah harus memiliki  kecakapan untuk dapat mentrransfomasikan gagasan yang bersifat abstrak, ke dalam sebuah tulisan yang nyata.

nah itu tadi penjabaran panjang mengenai teknik penyusunan naskah teateter, bapak yakin kalian semua bisa memahami dengan baik jika kalian belajar dengan sungguh sungguh JJ,  nahhh selanjutnya nih ada tugas semoga tugasnya gak membuat kalian bosen dan malas sekolah lagi ya nak hehehehehehehehe!

1.      Carilah salah satu judul film di bawah ini sesuai dengan yang kalian inginkan :
a.       Gundala ( film  indonesia thn 2019 karya joko anwar)
b.      Ketika mas gagah pergi (  film  Indonesia thn 2016 karya buku Helvy Tiana Rosa; khusus yang ini kalu punya pdf novel/ novelnya boleh melalui buku novel atau ceritanya dibaca)
c.       Dilan 1990( film indonesia thn 2018 karya pidi baiq dan fajar bustomi)
d.      The Greatest Showman ( film Holywood thn 2017 karya Michel Gracey)
e.       Doraemon Stand By Me ( film kartun jepang thn 2014 Takashi Yamazaki)
2.      Setelah kalian cari tontonlah film tersebut hitung-hitung hiburan tugas kalian biar gak jenuh di rumah ya J, setelah kalian tonton analisislah film tersebut  ke dalam proses-proses yang dilalui ketika seorang penulis naskah akan menyusun karya tulis seperti yang sudah bapak sampikan di atas tliskan uraian kalian dengan peroses 1-6 saja yang ke 7 tidak usah, tulis lah uraian kalian dalam bentuk ketikan word kirm ke email  bapak ridoamalgrah21@gmail.com .



Catatan :
Tugas ini dikerjakan dirumah saja jangan jadi alasan kalian buat untuk nonton bareng, kerjasama atau kewarnet berjam-jam untuk mengerjakan tugas ini kalau ada sampai ketawan karna tugas bapak jadi alasan buat keluar ruamah bapak gak segan segan kasih nilai C di lapornya !!!

Selamat mengerjakan anak-anak bapak tugas minggu depan akan berkaitan dengan film yang kalian tonton ya terimaksih !!!

Wasallamualikum.wr.wb



Rabu, 18 Maret 2020

Teater mancanegara

Teatter mancanegara

  1. Teater Tradisional China.
Salah satu teater tradisional China yang terkenal adalah Opera Peking. Opera Peking menggabungkan musik, tari, nyanyian, pantomim dan akrobat. Tontonan opera ini muncul pada akhir abad ke-18 dan mulai populer di china pada pertengahan abad ke-19. Tata rias dan tata busananya penuh warna dan sangat rumit. Gerakan-gerakan pemainnya cenderung bersifat simbolik dan sugestif.
Lakon Opera Peking biasanya diambil dari sejarah China, legenda, cerita Rakyat, dan cerita-cerita kekinian. Dalam perjalanan sejarahnya, Opera Peking, terus mengalami perubahan hingga pada bentuknya yang sekarang. Opera Peking merupakan perpaduan dari banyak bentuk kesenian di China. Seperti juga teater tradisional di Indonesia, Opera Peking pada awalnya hanya dimainkan oleh pemain laki-laki. Pada tahun 1894 di Shanghai, barulah perempuan diperkenankan main. Selain di China, Opera Peking juga berkembang di negara lain seperti Taiwan.
  1. Teater Tradisional Jepang.
A) Kabuki
C
Salah satu bentuk teater tradisional Jepang yang terkenal adalah Kabuki. Seperti juga teater tradisional China, tata rias dan tata busana Kabuki juga sangat rumit. Bentuk tontonannya berupa campuran dari musik, tarian, dan nyanyian.
Kabuki berasal dari tiga suku kata bahasa Jepang, Ka yang artinya menyanyi), bu yang artinya  menari, dan ki yang artinya ketrampilan. Sehingga kabuki sering diartikan sebagai seni menyanyi dan menari. Kabuki sebagai teater tradisional telah diturunkan dari generasi ke generasi oleh masyarakat pendukungnya di Jepang. Dalam sejarahnya, Teater Kabuki tidak banyak mengalami perubahan. Berbeda dengan teater Barat, di mana pelaku dan penonton dibatasi oleh lengkung proskenium, dalam tontonan teater Kabuki pelaku dan penonton tidak diberi jarak. Panggung Kabuki menjorok ke arah penonton.
Kabuki  dimulai pada tahun 1603, pada awalnya kabuki dibawakan oleh wanita (onna-kabuki), tetapi karna kabuki semakin terkenal dizaman tersebut, para wanita yang jadi pemain tersebut menjadikannya sebagai pelacuran terselubung,di tahun 1629 semua pemain kabuki diganti semua dengan pria muda (wakashu-kabuki), dan pada tahun1652 diganti lagi pemain muda kabuki di karenakan karena pemainnya masih muda banyak istri istri dari golongan tinggi, suka kepada pemain tersebut dan menjadikan perselingkuhan. dan yang terakhir kabuki di ganti semua dengan pria dewa (yarou-kabuki) pemain kabuki yang memerankan tokoh wanitanya dinamakan (onna gata).
Ciri Kabuki :
  • Memakai tatarias/make up..
  • Semua pemainnya terdiri dari pria (walaupun ada tokoh wanita, tetapi yang memainkannya adalah pria).
  • Banyak disukai oleh kaum golongan bawah, dikarenakan banyak aktrasinya.
B) Noh
D

Noh adalah seni pementasan seni drama kalisk yang cirinya memakai topen.dan menarinya secara lambat. makanan yang sering disajikan pada saat teater noh ialah makunouchi.
Ciri Noh :
  • Harus memakai topeng.
  • Pergerakan tariannya sangat pelan.
  • Banyak disukai oleh kaum bangsawan.
  • Terdiri dari babak-bakak.
  • Diiringi oleh pemain musik.
C) Bunraku
E
Bunraku adalah seni teater/drama boneka yang murapakan salah satu jenis ningyo johruri (sandiwara boneka yang diiringi oleh pemain musik johruri).  Bunraku populer sekitar abad XVI. Bunraku merupakan teater boneka di Jepang yang dimainkan dengan iringan yang sifatnya bercerita. Musik yang dimainkan adalah Shamisen, yaitu alat musik dipetik berdawai 3.
Ciri Bunraku :
  • Ada boneka.
  • Orang yang menggerakkan boneka ada tiga, Omozukai (penggerak boneka utama, yaitu badan, tangan kanan), Hidarizukai (penggerak tangan kiri, hidarizukai mukanya ditutupin), Ashizukai (penggerak kaki, Ashizukai mukanya juga ditutupin, kecuali omozukai.)
  • Besar boneka 2/3 dari tubuh manusia normal.
  • Cerita yang paling terkenal, chika matsu, monzaemon.

D) Kyogen
F
Kyogen adalah sebuah tarian klasik Jepang yang sifatnya lelucon. Teater ini dipentaskan dengan aksi dan dialog yang amat gaya, selain itu dahulu teater ini dipentaskan disela-sela pementasan Nok meski sekarang terkadang dipentaskan sendiri. Kyogen tidak menggunakan topeng.
Kyōgen adalah sejenis drama lisan yang berdasarkan tawa dan komedi. Berbeda dengan Noh, dia menggunakan kehidupan sehari-hari dari masyarakat umum di masyarakat feodal atau cerita rakyat sebagai subjek, dan realistis melukiskan semacam “” Angka Everyman. Ini seni yang dinamis khas karakter utama adalah hamba bernama Taro Kaja-membangkitkan humor yang halus dan menghibur.

  1. Teater Tradisional India

Selaras dengan Aristoteles (384 SM – 322 SM) di zaman Yunani kuno yang menulis “Poetic”, risalah   yang mengulas tentang puisi, tragedi, komedi, dll. Di India (1500 SM – 1000 SM), ada tokoh yang setara bernama Bharata Muni, yang menulis “Natya shastra”, yaitu risalah yang ditujukan kepada penulis naskah, sutradara dan aktor. Risalah tersebut melukiskan tentang akting, tari, musik, struktur dramatik, arsitektur, tata rias, tata busana, properti, manajemen produksi, dll.
Teater tradisional India berawal dari bentuk narasi yang diekspresikan dalam nyanyian dan tarian. Pada perkembangannya gerak laku pada teater tradisional India kemudian didominasi oleh nyanyian dan tarian, yang merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi. Sementera, alur cerita dan struktur lakon mengikuti alur dan struktur dari kisah Mahabharata dan kisah Ramayana, dengan tema cinta dan kepahlawanan.
Makna Simbol dan Peran Teater Dunia Teater berawal dari upacara-upacara keagamaan yang bertujuan untuk kesuburan tanaman dan keselamatan masyarakat dalam perburuan. Pada perkembangannya kemudian berkembang menjadi pertunjukan yang dipertontonkan kepada khalayak umum, ketika adegan perburuan itu diperagakan oleh kelompok masyarakat pendukungnya.
Pada perkembangan berikutnya, teater menjadi sarana pengajaran dan hiburan yang mengusung nilai-nilai moral, ekonomi, sosial, politik, dll. Sama halnya dengan perkembangan pada teater tradisional di Asia dan di Nusantara. Lakon-lakon yang kita saksikan melalui “Oedipus Sang Raja”, “Romeo & Juliet”, “Mahabharata”, Ramayana, “Lutung Kasarung”, “Malin Kundang”, dll. Semua menceritakan nilai baik vs buruk, dimana masyarakat yang menontonnya bisa bercermin dan mengambil hikmah dari kebaikan atau keburukan yang dilakukan oleh manusia.
Mithila – Orissa teater yang berasal dari Odisi India, teater ini juga menandai akan adanya pengaruh tarian di dalam interaksi budaya daerah.

G
  1. Teater Tradisional KoreA

a) Talchum
Talchum diartikan secara harfiah adakah tari topeng yang dalam pertunjukan terdapat unsur tari, musik dan juga teater. Sedangkan para pemimpin menggunakan topeng juga memainkan naskah seperti dialog dan juga nyanyian, sehingga para pemain sandiwara dapat merahasiakan identitas mereka.
H 
B)Pansori 
Pansori merupakan format dalam cerita, terdapat pemain sandiwara sebagai pusat yang menyampaikan dialog serta nyanyian menjadi cerita utuh, dan untuk pemain lain menambahkan seperti penggambaran suasana hati juga irama sesuai cerita serta dengan pukulan drum juga kata- kata yang disebut dengan chuimsae.

Selasa, 17 Maret 2020

Teatter mancanegara

  1. Teater Tradisional China.
Salah satu teater tradisional China yang terkenal adalah Opera Peking. Opera Peking menggabungkan musik, tari, nyanyian, pantomim dan akrobat. Tontonan opera ini muncul pada akhir abad ke-18 dan mulai populer di china pada pertengahan abad ke-19. Tata rias dan tata busananya penuh warna dan sangat rumit. Gerakan-gerakan pemainnya cenderung bersifat simbolik dan sugestif.
Lakon Opera Peking biasanya diambil dari sejarah China, legenda, cerita Rakyat, dan cerita-cerita kekinian. Dalam perjalanan sejarahnya, Opera Peking, terus mengalami perubahan hingga pada bentuknya yang sekarang. Opera Peking merupakan perpaduan dari banyak bentuk kesenian di China. Seperti juga teater tradisional di Indonesia, Opera Peking pada awalnya hanya dimainkan oleh pemain laki-laki. Pada tahun 1894 di Shanghai, barulah perempuan diperkenankan main. Selain di China, Opera Peking juga berkembang di negara lain seperti Taiwan.
  1. Teater Tradisional Jepang.
A) Kabuki
C
Salah satu bentuk teater tradisional Jepang yang terkenal adalah Kabuki. Seperti juga teater tradisional China, tata rias dan tata busana Kabuki juga sangat rumit. Bentuk tontonannya berupa campuran dari musik, tarian, dan nyanyian.
Kabuki berasal dari tiga suku kata bahasa Jepang, Ka yang artinya menyanyi), bu yang artinya  menari, dan ki yang artinya ketrampilan. Sehingga kabuki sering diartikan sebagai seni menyanyi dan menari. Kabuki sebagai teater tradisional telah diturunkan dari generasi ke generasi oleh masyarakat pendukungnya di Jepang. Dalam sejarahnya, Teater Kabuki tidak banyak mengalami perubahan. Berbeda dengan teater Barat, di mana pelaku dan penonton dibatasi oleh lengkung proskenium, dalam tontonan teater Kabuki pelaku dan penonton tidak diberi jarak. Panggung Kabuki menjorok ke arah penonton.
Kabuki  dimulai pada tahun 1603, pada awalnya kabuki dibawakan oleh wanita (onna-kabuki), tetapi karna kabuki semakin terkenal dizaman tersebut, para wanita yang jadi pemain tersebut menjadikannya sebagai pelacuran terselubung,di tahun 1629 semua pemain kabuki diganti semua dengan pria muda (wakashu-kabuki), dan pada tahun1652 diganti lagi pemain muda kabuki di karenakan karena pemainnya masih muda banyak istri istri dari golongan tinggi, suka kepada pemain tersebut dan menjadikan perselingkuhan. dan yang terakhir kabuki di ganti semua dengan pria dewa (yarou-kabuki) pemain kabuki yang memerankan tokoh wanitanya dinamakan (onna gata).
Ciri Kabuki :
  • Memakai tatarias/make up..
  • Semua pemainnya terdiri dari pria (walaupun ada tokoh wanita, tetapi yang memainkannya adalah pria).
  • Banyak disukai oleh kaum golongan bawah, dikarenakan banyak aktrasinya.
B) Noh
D

Noh adalah seni pementasan seni drama kalisk yang cirinya memakai topen.dan menarinya secara lambat. makanan yang sering disajikan pada saat teater noh ialah makunouchi.
Ciri Noh :
  • Harus memakai topeng.
  • Pergerakan tariannya sangat pelan.
  • Banyak disukai oleh kaum bangsawan.
  • Terdiri dari babak-bakak.
  • Diiringi oleh pemain musik.
C) Bunraku
E
Bunraku adalah seni teater/drama boneka yang murapakan salah satu jenis ningyo johruri (sandiwara boneka yang diiringi oleh pemain musik johruri).  Bunraku populer sekitar abad XVI. Bunraku merupakan teater boneka di Jepang yang dimainkan dengan iringan yang sifatnya bercerita. Musik yang dimainkan adalah Shamisen, yaitu alat musik dipetik berdawai 3.
Ciri Bunraku :
  • Ada boneka.
  • Orang yang menggerakkan boneka ada tiga, Omozukai (penggerak boneka utama, yaitu badan, tangan kanan), Hidarizukai (penggerak tangan kiri, hidarizukai mukanya ditutupin), Ashizukai (penggerak kaki, Ashizukai mukanya juga ditutupin, kecuali omozukai.)
  • Besar boneka 2/3 dari tubuh manusia normal.
  • Cerita yang paling terkenal, chika matsu, monzaemon.

D) Kyogen
F
Kyogen adalah sebuah tarian klasik Jepang yang sifatnya lelucon. Teater ini dipentaskan dengan aksi dan dialog yang amat gaya, selain itu dahulu teater ini dipentaskan disela-sela pementasan Nok meski sekarang terkadang dipentaskan sendiri. Kyogen tidak menggunakan topeng.
Kyōgen adalah sejenis drama lisan yang berdasarkan tawa dan komedi. Berbeda dengan Noh, dia menggunakan kehidupan sehari-hari dari masyarakat umum di masyarakat feodal atau cerita rakyat sebagai subjek, dan realistis melukiskan semacam “” Angka Everyman. Ini seni yang dinamis khas karakter utama adalah hamba bernama Taro Kaja-membangkitkan humor yang halus dan menghibur.

  1. Teater Tradisional India

Selaras dengan Aristoteles (384 SM – 322 SM) di zaman Yunani kuno yang menulis “Poetic”, risalah   yang mengulas tentang puisi, tragedi, komedi, dll. Di India (1500 SM – 1000 SM), ada tokoh yang setara bernama Bharata Muni, yang menulis “Natya shastra”, yaitu risalah yang ditujukan kepada penulis naskah, sutradara dan aktor. Risalah tersebut melukiskan tentang akting, tari, musik, struktur dramatik, arsitektur, tata rias, tata busana, properti, manajemen produksi, dll.
Teater tradisional India berawal dari bentuk narasi yang diekspresikan dalam nyanyian dan tarian. Pada perkembangannya gerak laku pada teater tradisional India kemudian didominasi oleh nyanyian dan tarian, yang merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi. Sementera, alur cerita dan struktur lakon mengikuti alur dan struktur dari kisah Mahabharata dan kisah Ramayana, dengan tema cinta dan kepahlawanan.
Makna Simbol dan Peran Teater Dunia Teater berawal dari upacara-upacara keagamaan yang bertujuan untuk kesuburan tanaman dan keselamatan masyarakat dalam perburuan. Pada perkembangannya kemudian berkembang menjadi pertunjukan yang dipertontonkan kepada khalayak umum, ketika adegan perburuan itu diperagakan oleh kelompok masyarakat pendukungnya.
Pada perkembangan berikutnya, teater menjadi sarana pengajaran dan hiburan yang mengusung nilai-nilai moral, ekonomi, sosial, politik, dll. Sama halnya dengan perkembangan pada teater tradisional di Asia dan di Nusantara. Lakon-lakon yang kita saksikan melalui “Oedipus Sang Raja”, “Romeo & Juliet”, “Mahabharata”, Ramayana, “Lutung Kasarung”, “Malin Kundang”, dll. Semua menceritakan nilai baik vs buruk, dimana masyarakat yang menontonnya bisa bercermin dan mengambil hikmah dari kebaikan atau keburukan yang dilakukan oleh manusia.
Mithila – Orissa teater yang berasal dari Odisi India, teater ini juga menandai akan adanya pengaruh tarian di dalam interaksi budaya daerah.

G
  1. Teater Tradisional KoreA

a) Talchum
Talchum diartikan secara harfiah adakah tari topeng yang dalam pertunjukan terdapat unsur tari, musik dan juga teater. Sedangkan para pemimpin menggunakan topeng juga memainkan naskah seperti dialog dan juga nyanyian, sehingga para pemain sandiwara dapat merahasiakan identitas mereka.
H 
B)Pansori 
Pansori merupakan format dalam cerita, terdapat pemain sandiwara sebagai pusat yang menyampaikan dialog serta nyanyian menjadi cerita utuh, dan untuk pemain lain menambahkan seperti penggambaran suasana hati juga irama sesuai cerita serta dengan pukulan drum juga kata- kata yang disebut dengan chuimsae.