Senin, 08 September 2025

analisi makana tari dalam sebuah teks

 Nama : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas : X 6,7,8,

Pertemuan : 6

CP :

Peserta didik mampu mengevaluasi hasil penciptaan karya tari dalam mengekspresikan diri dengan menciptakan karya tari yang berpijak dari tari tradisi berdasarkan makana dan simbol sebagi inspirasi saat membuat gerak tari kreasi secara individu ataupun kelompok sebagi wujud alkuturasi diri 

Tujuna Pembelajaran : 

Menjelaskan makna tari berdasarkan fungsinya dimasyarakat 

menguraikan makna tari dalam gerak tari dan musik 

Materi : 

Makana tari berdasarkan fungsinya dimasyarakat

makna tari dalam elmen musik.

Metode : ceramah dan (Problem-Based Learning)

Strategi : 

guru menyiapkan siswa dalam pembelajaran ( buku, buku cetak, serata kesiapan siswa dalam pembelajaran) 

siswa diberikan pertanyaan pemantik mengenai makana tari melalui pengalam mereka dalam melihat sebuah karya tari 

guru mendengarkanpendapat peserta didik yang kemudian menyambungkan dengan materi yang akan dibahas. 

siswa diminta untuk memperhatikan materi  serta video yang  ditampilakn toleh guru

siswa diminta untuk mengemukaan pendapat mengenai materi serta video yang dia lihat.

Materi :

makna tari berdasarkan fungsi dimasyarakar 

makna tari dalam elemen musik 

makana tata busana 

asallamualaikum.wr.wb 


Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut yang akan bapak sampaikan jika sebelumnnya kalian memahami tari berdasarkan fungsi di masyarakat nah kalai ini mengenai makana tari dalam elemen musik dan makana tari dan makna tata busana dalam tari sudah kalian pelajari di minggu sebelumnya sekrang bapak minta kalian menganalisis teks dibawahini!

Tari Ratoe Jaroe Aceh

Tari Ratoe Jaroe adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Aceh, Indonesia. Tarian ini dikenal karena keindahan gerakannya yang dinamis dan serasi, serta memiliki makna yang mendalam mengenai kebersamaan dan kekompakan. Berikut adalah deskripsi mengenai gerak, musik pengiring, dan kostum yang digunakan dalam Tari Ratoe Jaroe.

Gerakan Tari Ratoe Jaroe sangat khas dengan kecepatan dan sinkronisasi yang tinggi. Tarian ini biasanya dibawakan oleh sekelompok penari perempuan yang duduk bersila dalam barisan. Gerakannya melibatkan tepukan tangan, gerakan lengan, dan badan yang ritmis, serta perubahan formasi yang terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakan memiliki makna tersendiri, mencerminkan nilai-nilai budaya Aceh seperti kebersamaan, disiplin, dan ketangguhan.

Musik pengiring Tari Ratoe Jaroe terdiri dari alat musik tradisional Aceh, seperti rapa'i, serune kalee, dan canang. Irama yang dimainkan biasanya cepat dan bersemangat, seiring dengan gerakan tarian yang dinamis. Selain itu, penari juga sering kali mengiringi tariannya dengan vokal atau syair yang dinyanyikan secara berkelompok, menambah kekayaan musikalitas dan suasana pertunjukan.

Kostum yang digunakan dalam Tari Ratoe Jaroe sangat mencerminkan keindahan budaya Aceh. Para penari mengenakan baju kurung dengan warna-warna cerah dan kontras, seperti merah, hijau, atau kuning. Baju ini biasanya dihiasi dengan motif-motif tradisional Aceh. Selain itu, penari juga mengenakan kain songket yang indah sebagai bawahan. Aksesori tambahan seperti selendang dan hiasan kepala menambah keanggunan dan keindahan kostum, memperkuat kesan visual dari keseluruhan pertunjukan.

Riasan wajah dalam Tari Ratoe Jaroe memiliki peranan penting dalam memperkuat ekspresi dan karakter para penari. Riasan ini tidak hanya berfungsi untuk mempercantik penampilan, tetapi juga untuk menonjolkan identitas budaya Aceh yang kaya dan beragam. Berikut adalah beberapa elemen penting dalam riasan wajah Tari Ratoe Jaroe:

Penggunaan Warna Alami: Riasan wajah dalam Tari Ratoe Jaroe umumnya menggunakan warna-warna alami yang lembut dan tidak mencolok, mencerminkan kesederhanaan dan keanggunan budaya Aceh. Warna ini biasanya disesuaikan dengan warna kostum penari agar tercipta keharmonisan visual.

Detail pada Mata: Mata merupakan fokus utama dalam riasan wajah ini. Penekanan pada mata dilakukan untuk menonjolkan ekspresi dan komunikasi non-verbal yang kuat selama pertunjukan. Penggunaan eyeliner dan maskara membantu mempertegas bentuk mata, sementara eyeshadow dengan nuansa keemasan atau coklat dapat memberikan kesan hangat dan bersahaja.

Riasan Alis yang Rapi: Alis dibentuk secara rapi dan alami untuk menekankan ekspresi wajah yang ramah dan bersahabat. Penggunaan pensil alis atau pomade bisa membantu dalam mencapai bentuk alis yang diinginkan, sesuai dengan karakteristik wajah penari.

Warna Bibir yang Menawan: Pemilihan warna lipstik juga penting dalam riasan wajah Tari Ratoe Jaroe. Warna-warna seperti merah muda atau merah tua sering digunakan untuk memberikan kesan segar dan ceria, sekaligus menonjolkan senyum para penari ketika tampil.

Pemakaian Blush On: Blush on dengan warna lembut seperti peach atau pink diaplikasikan pada pipi untuk memberikan kesan wajah yang segar dan merona. Hal ini juga membantu menambah dimensi pada wajah, sehingga penari tampak lebih hidup di atas panggung.

Riasan wajah dalam Tari Ratoe Jaroe, meskipun sederhana, memiliki makna mendalam dan berfungsi sebagai elemen penting dalam keseluruhan penampilan. Riasan ini tidak hanya menambah keindahan visual, tetapi juga membantu menyampaikan pesan dan emosi yang ingin disampaikan melalui tarian.

Tari Ratoe Jaroe adalah salah satu warisan budaya yang berharga dari Aceh, yang tidak hanya menghibur tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang penting bagi masyarakat. Dengan gerakan yang harmonis dan musik yang menggugah, tari ini terus menjadi bagian penting dalam berbagai acara adat dan pertunjukan seni budaya.

analisislah makana tari ratoe jaro berdasakan lima unsur berikut:

1.gerak 

2. musik 

3.properti 

4. kostum 

5. tata rias 

Selasa, 02 September 2025

Poster persuasif

 Nama. : Rido Amalgrah,S.Pd.


Mata Pelajaran : SBDK


Kelas : XI IPC 1 dan Xi IPA 1


Pertemuan. : 6


CP :


Peserta didik mampu, mengenal dan merekam pengalaan serta pengamatanya terhadap keterlibatan seni rupa dalam Kehidupan sehari-hari.




Tujuna Pembelajaran :


peserta didi dapat merancang karya seni rupa. 


Materi : Mengenal masalah dilingkungan sekolah 


Metode : Metode loci method 


Strategi : Strategi Pembelajaran melalui pengalaman 


1.Guru menyiapkan keseipan siswa dalam pembelajaran  


2. Siswa di minta untuk memahami materi persuasif 


3. Guru Meminta Siswa Menganalisis masalah tersebut yang nantinya dijadikan ide kreatif dalam .


Materi :


asallamualaikum.wr.wb 


Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut ini !!!


Karya persuasif adalah bentuk tulisan atau karya yang bertujuan untuk membujuk, memengaruhi, atau mengajak pembaca atau pendengar agar melakukan sesuatu, menerima suatu pendapat, atau mengubah pandangan terhadap suatu hal


Tujuan Karya Persuasif

Mengajak pembaca melakukan tindakan tertentu (misalnya membeli produk, menjaga lingkungan).


Mempengaruhi opini atau sikap pembaca terhadap suatu isu.


Menanamkan nilai-nilai tertentu secara tidak langsung.


Unsur-unsur Karya Persuasif

Tesis atau Pernyataan Pendapat

Ide utama atau posisi penulis terhadap suatu topik.


Argumen atau Alasan

Fakta, data, atau pendapat yang mendukung tesis.


Bukti atau Contoh

Penjabaran logis berupa data, kutipan, atau pengalaman untuk memperkuat argumen.


Ajakan atau Seruan Tindakan (Call to Action)

Kalimat yang mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan isi karya.


Langkah-langkah Merancang Karya Persuasif

Menentukan topik dan tujuan

Pilih topik yang relevan dan tentukan apa yang ingin dicapai dari karya tersebut.


Menentukan audiens

Pahami siapa target pembaca agar pendekatan bahasa dan gaya penulisan sesuai.


Mengumpulkan informasi dan data pendukung

Gunakan fakta, data, atau kutipan ahli untuk memperkuat argumen.


Membuat kerangka atau outline

Susun alur berpikir secara logis agar tulisan terstruktur dan mudah dipahami.


Menulis draf karya persuasif

Gunakan bahasa yang menarik, logis, dan emosional jika diperlukan.


Merevisi dan menyunting

Periksa kembali struktur, kejelasan argumen, dan kesalahan bahasa.


Unsur-unsur Karya Persuasif

Tesis atau Pernyataan Pendapat

Ide utama atau posisi penulis terhadap suatu topik.


Argumen atau Alasan

Fakta, data, atau pendapat yang mendukung tesis.


Bukti atau Contoh

Penjabaran logis berupa data, kutipan, atau pengalaman untuk memperkuat argumen.


Ajakan atau Seruan Tindakan (Call to Action)

Kalimat yang mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan isi karya.


Langkah-langkah Merancang Karya Persuasif

Menentukan topik dan tujuan

Pilih topik yang relevan dan tentukan apa yang ingin dicapai dari karya tersebut.


Menentukan audiens

Pahami siapa target pembaca agar pendekatan bahasa dan gaya penulisan sesuai.


Mengumpulkan informasi dan data pendukung

Gunakan fakta, data, atau kutipan ahli untuk memperkuat argumen.


Membuat kerangka atau outline

Susun alur berpikir secara logis agar tulisan terstruktur dan mudah dipahami.


Menulis draf karya persuasif

Gunakan bahasa yang menarik, logis, dan emosional jika diperlukan.


Merevisi dan menyunting


Periksa kembali struktur, kejelasan argumen, dan kesalahan bahasa.


Jumat, 29 Agustus 2025

Pesanan persuasif

 Nama.                : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas                   : XI IPA 5 dan XI IPS 6

Pertemuan.        : 4

CP :

Peserta didik mampu, mengenal dan merekam pengalaan serta pengamatanya terhadap keterlibatan seni rupa dalam Kehidupan sehari-hari.


Tujuna Pembelajaran :

peserta didi dapat merancang karya seni rupa. 

Materi : Mengenal masalah dilingkungan sekolah 

Metode : Metode loci method 

Strategi : Strategi Pembelajaran melalui pengalaman 

1.Guru menyiapkan keseipan siswa dalam pembelajaran  

2. Siswa di minta untuk memahami materi persuasif 

3. Guru Meminta Siswa Menganalisis masalah tersebut yang nantinya dijadikan ide kreatif dalam .

Materi :

asallamualaikum.wr.wb 

Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut ini !!!

Karya persuasif adalah bentuk tulisan atau karya yang bertujuan untuk membujuk, memengaruhi, atau mengajak pembaca atau pendengar agar melakukan sesuatu, menerima suatu pendapat, atau mengubah pandangan terhadap suatu hal

Tujuan Karya Persuasif

  • Mengajak pembaca melakukan tindakan tertentu (misalnya membeli produk, menjaga lingkungan).

  • Mempengaruhi opini atau sikap pembaca terhadap suatu isu.

  • Menanamkan nilai-nilai tertentu secara tidak langsung.

Unsur-unsur Karya Persuasif

  1. Tesis atau Pernyataan Pendapat
    Ide utama atau posisi penulis terhadap suatu topik.

  2. Argumen atau Alasan
    Fakta, data, atau pendapat yang mendukung tesis.

  3. Bukti atau Contoh
    Penjabaran logis berupa data, kutipan, atau pengalaman untuk memperkuat argumen.

  4. Ajakan atau Seruan Tindakan (Call to Action)
    Kalimat yang mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan isi karya.

Langkah-langkah Merancang Karya Persuasif

  1. Menentukan topik dan tujuan
    Pilih topik yang relevan dan tentukan apa yang ingin dicapai dari karya tersebut.

  2. Menentukan audiens
    Pahami siapa target pembaca agar pendekatan bahasa dan gaya penulisan sesuai.

  3. Mengumpulkan informasi dan data pendukung
    Gunakan fakta, data, atau kutipan ahli untuk memperkuat argumen.

  4. Membuat kerangka atau outline
    Susun alur berpikir secara logis agar tulisan terstruktur dan mudah dipahami.

  5. Menulis draf karya persuasif
    Gunakan bahasa yang menarik, logis, dan emosional jika diperlukan.

  6. Merevisi dan menyunting
    Periksa kembali struktur, kejelasan argumen, dan kesalahan bahasa.

Unsur-unsur Karya Persuasif
  1. Tesis atau Pernyataan Pendapat
    Ide utama atau posisi penulis terhadap suatu topik.

  2. Argumen atau Alasan
    Fakta, data, atau pendapat yang mendukung tesis.

  3. Bukti atau Contoh
    Penjabaran logis berupa data, kutipan, atau pengalaman untuk memperkuat argumen.

  4. Ajakan atau Seruan Tindakan (Call to Action)
    Kalimat yang mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan isi karya.

Langkah-langkah Merancang Karya Persuasif

  1. Menentukan topik dan tujuan
    Pilih topik yang relevan dan tentukan apa yang ingin dicapai dari karya tersebut.

  2. Menentukan audiens
    Pahami siapa target pembaca agar pendekatan bahasa dan gaya penulisan sesuai.

  3. Mengumpulkan informasi dan data pendukung
    Gunakan fakta, data, atau kutipan ahli untuk memperkuat argumen.

  4. Membuat kerangka atau outline
    Susun alur berpikir secara logis agar tulisan terstruktur dan mudah dipahami.

  5. Menulis draf karya persuasif
    Gunakan bahasa yang menarik, logis, dan emosional jika diperlukan.

  6. Merevisi dan menyunting
    Periksa kembali struktur, kejelasan argumen, dan kesalahan bahasa.


Senin, 25 Agustus 2025

Makna tari berdasarkan elemen Musik

Nama : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas : X 6,7,8,

Pertemuan : 5

CP :

Peserta didik mampu mengevaluasi hasil penciptaan karya tari dalam mengekspresikan diri dengan menciptakan karya tari yang berpijak dari tari tradisi berdasarkan makana dan simbol sebagi inspirasi saat membuat gerak tari kreasi secara individu ataupun kelompok sebagi wujud alkuturasi diri 

Tujuna Pembelajaran : 

  • Menjelaskan makna tari berdasarkan fungsinya dimasyarakat 
  • menguraikan makna tari dalam gerak tari dan musik 

Materi : 

  • Makana tari berdasarkan fungsinya dimasyarakat
  • makna tari dalam elmen musik.

Metode : ceramah dan (Problem-Based Learning)

Strategi : 

  1. guru menyiapkan siswa dalam pembelajaran ( buku, buku cetak, serata kesiapan siswa dalam pembelajaran) 
  2. siswa diberikan pertanyaan pemantik mengenai makana tari melalui pengalam mereka dalam melihat sebuah karya tari 
  3. guru mendengarkanpendapat peserta didik yang kemudian menyambungkan dengan materi yang akan dibahas. 
  4. siswa diminta untuk memperhatikan materi  serta video yang  ditampilakn toleh guru
  5. siswa diminta untuk mengemukaan pendapat mengenai materi serta video yang dia lihat.

Materi :

  1. makna tari berdasarkan fungsi dimasyarakar 
  2. makna tari dalam elemen musik 
  3. makana tata busana 

asallamualaikum.wr.wb 

Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut yang akan bapak sampaikan jika sebelumnnya kalian memahami tari berdasarkan fungsi di masyarakat nah kalai ini mengenai makana tari dalam elemen musik dan makana tari dan makna tata busana dalam tari!!!

MAKANA TARI DALAM ELEMEN MUSIK

Dalam konteks seni tari, elemen musik yang mengiringi tarian dibagi menjadi dua, yaitu musik internal dan musik eksternal. Musik internal adalah suara yang dihasilkan dari tubuh penari itu sendiri, seperti tepukan tangan, hentakan kaki, atau nyanyian. Sementara musik eksternal adalah suara yang dihasilkan dari alat musik atau media lain di luar tubuh penari, seperti gamelan, orkestra, atau rekaman musik. 

Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai kedua jenis musik tersebut:

1. Musik Internal:

Musik internal adalah suara yang dihasilkan oleh tubuh penari itu sendiri.

Contohnya adalah tepukan tangan pada anggota tubuh (misalnya, dada, paha), hentakan kaki, jentikan jari, atau bahkan nyanyian yang dinyanyikan oleh penari.

Musik internal seringkali digunakan untuk memberikan penanda tempo atau ritme dalam tarian, serta dapat menciptakan suasana tertentu.

Beberapa tarian yang menggunakan musik internal adalah Tari Kecak dari Bali dan Tari Ratoeh Jaroe dari Aceh, dimana penari juga terlibat dalam menghasilkan suara-suara pengiring tarian. 

2. Musik Eksternal:

Musik eksternal adalah musik yang berasal dari alat musik atau media lain di luar tubuh penari.

Alat musik tradisional seperti gamelan, seruling, kendang, dan lain sebagainya sering digunakan untuk mengiringi tari.

Pada era modern, musik eksternal juga bisa berupa rekaman audio yang diputar melalui kaset, CD, atau format digital lainnya.

Musik eksternal berfungsi untuk memberikan iringan, suasana, dan makna pada tarian.


MAKNA TATA BUSANA DALAM TARI 

Tata busana dalam tari memiliki makna penting sebagai unsur pendukung yang memperkuat penampilan, karakter, dan pesan yang ingin disampaikan melalui gerakan tari. Tata busana tidak hanya sekadar pakaian, tetapi juga mencakup riasan wajah, aksesoris, dan segala elemen visual yang dikenakan penari. 

Berikut adalah beberapa makna tata busana dalam tari:

1. Memperjelas Tema dan Karakter:

Tata busana membantu penonton memahami tema dan karakter yang dibawakan penari. Misalnya, busana tari klasik akan berbeda dengan busana tari kontemporer, dan busana seorang putri akan berbeda dengan busana seorang prajurit. 

2. Meningkatkan Estetika Pertunjukan:

Busana tari yang dirancang dengan baik dapat menambah keindahan dan daya tarik visual pertunjukan. Pemilihan warna, bentuk, dan ornamen pada busana haruslah selaras dengan gerakan tari dan konsep keseluruhan pertunjukan. 

3. Membantu Penari dalam Berinteraksi:

Tata busana yang tepat dapat membantu penari mengekspresikan emosi dan berinteraksi dengan penonton. Busana yang nyaman dan tidak membatasi gerakan memungkinkan penari untuk bergerak bebas dan lincah. 

4. Memberikan Identitas:

Tata busana juga dapat menjadi identitas budaya dari suatu daerah atau kelompok tertentu. Misalnya, busana Tari Pendet dari Bali memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari tari-tari daerah lain. 

5. Menyampaikan Pesan Simbolis:

Dalam beberapa tarian, tata busana memiliki makna simbolis yang mendalam. Misalnya, warna tertentu pada busana bisa melambangkan status sosial, umur, atau emosi tertentu. 

6. Meningkatkan Daya Tarik:

Tata busana yang menarik dapat menarik perhatian penonton dan membuat mereka lebih terlibat dalam pertunjukan. 

Secara keseluruhan, tata busana dalam tari merupakan elemen penting yang dapat memperkaya pengalaman visual dan emosional penonton, serta membantu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan melalui gerakan tari. 


semangat anak-anak hebat dalam pembelajaran semster baru ini !

akhir kata wassalamualaikum.wr.wb

Kamis, 21 Agustus 2025

Merancang karya persuasif

 Nama.                : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas                   : XI IPA 2, 3 dan XI IPS 1

Pertemuan.        : 4

CP :

Peserta didik mampu, mengenal dan merekam pengalaan serta pengamatanya terhadap keterlibatan seni rupa dalam Kehidupan sehari-hari.


Tujuna Pembelajaran :

peserta didi dapat merancang karya seni rupa. 

Materi : Mengenal masalah dilingkungan sekolah 

Metode : Metode loci method 

Strategi : Strategi Pembelajaran melalui pengalaman 

1.Guru menyiapkan keseipan siswa dalam pembelajaran  

2. Siswa di minta untuk memahami materi persuasif 

3. Guru Meminta Siswa Menganalisis masalah tersebut yang nantinya dijadikan ide kreatif dalam .

Materi :

asallamualaikum.wr.wb 

Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut ini !!!

Karya persuasif adalah bentuk tulisan atau karya yang bertujuan untuk membujuk, memengaruhi, atau mengajak pembaca atau pendengar agar melakukan sesuatu, menerima suatu pendapat, atau mengubah pandangan terhadap suatu hal

Tujuan Karya Persuasif

  • Mengajak pembaca melakukan tindakan tertentu (misalnya membeli produk, menjaga lingkungan).

  • Mempengaruhi opini atau sikap pembaca terhadap suatu isu.

  • Menanamkan nilai-nilai tertentu secara tidak langsung.

Unsur-unsur Karya Persuasif

  1. Tesis atau Pernyataan Pendapat
    Ide utama atau posisi penulis terhadap suatu topik.

  2. Argumen atau Alasan
    Fakta, data, atau pendapat yang mendukung tesis.

  3. Bukti atau Contoh
    Penjabaran logis berupa data, kutipan, atau pengalaman untuk memperkuat argumen.

  4. Ajakan atau Seruan Tindakan (Call to Action)
    Kalimat yang mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan isi karya.

Langkah-langkah Merancang Karya Persuasif

  1. Menentukan topik dan tujuan
    Pilih topik yang relevan dan tentukan apa yang ingin dicapai dari karya tersebut.

  2. Menentukan audiens
    Pahami siapa target pembaca agar pendekatan bahasa dan gaya penulisan sesuai.

  3. Mengumpulkan informasi dan data pendukung
    Gunakan fakta, data, atau kutipan ahli untuk memperkuat argumen.

  4. Membuat kerangka atau outline
    Susun alur berpikir secara logis agar tulisan terstruktur dan mudah dipahami.

  5. Menulis draf karya persuasif
    Gunakan bahasa yang menarik, logis, dan emosional jika diperlukan.

  6. Merevisi dan menyunting
    Periksa kembali struktur, kejelasan argumen, dan kesalahan bahasa.

Unsur-unsur Karya Persuasif
  1. Tesis atau Pernyataan Pendapat
    Ide utama atau posisi penulis terhadap suatu topik.

  2. Argumen atau Alasan
    Fakta, data, atau pendapat yang mendukung tesis.

  3. Bukti atau Contoh
    Penjabaran logis berupa data, kutipan, atau pengalaman untuk memperkuat argumen.

  4. Ajakan atau Seruan Tindakan (Call to Action)
    Kalimat yang mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan isi karya.

Langkah-langkah Merancang Karya Persuasif

  1. Menentukan topik dan tujuan
    Pilih topik yang relevan dan tentukan apa yang ingin dicapai dari karya tersebut.

  2. Menentukan audiens
    Pahami siapa target pembaca agar pendekatan bahasa dan gaya penulisan sesuai.

  3. Mengumpulkan informasi dan data pendukung
    Gunakan fakta, data, atau kutipan ahli untuk memperkuat argumen.

  4. Membuat kerangka atau outline
    Susun alur berpikir secara logis agar tulisan terstruktur dan mudah dipahami.

  5. Menulis draf karya persuasif
    Gunakan bahasa yang menarik, logis, dan emosional jika diperlukan.

  6. Merevisi dan menyunting
    Periksa kembali struktur, kejelasan argumen, dan kesalahan bahasa.


Jumat, 15 Agustus 2025

Merancang karya persuasif

 Nama.                : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas                   : XI IPA 5 dan XI IPS 6

Pertemuan.        : 4

CP :

Peserta didik mampu, mengenal dan merekam pengalaan serta pengamatanya terhadap keterlibatan seni rupa dalam Kehidupan sehari-hari.


Tujuna Pembelajaran :

peserta didi dapat merancang karya seni rupa. 

Materi : Mengenal masalah dilingkungan sekolah 

Metode : Metode loci method 

Strategi : Strategi Pembelajaran melalui pengalaman 

1.Guru menyiapkan keseipan siswa dalam pembelajaran  

2. Siswa di minta untuk memahami materi persuasif 

3. Guru Meminta Siswa Menganalisis masalah tersebut yang nantinya dijadikan ide kreatif dalam .

Materi :

asallamualaikum.wr.wb 

Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut ini !!!

Karya persuasif adalah bentuk tulisan atau karya yang bertujuan untuk membujuk, memengaruhi, atau mengajak pembaca atau pendengar agar melakukan sesuatu, menerima suatu pendapat, atau mengubah pandangan terhadap suatu hal

Tujuan Karya Persuasif

  • Mengajak pembaca melakukan tindakan tertentu (misalnya membeli produk, menjaga lingkungan).

  • Mempengaruhi opini atau sikap pembaca terhadap suatu isu.

  • Menanamkan nilai-nilai tertentu secara tidak langsung.

Unsur-unsur Karya Persuasif

  1. Tesis atau Pernyataan Pendapat
    Ide utama atau posisi penulis terhadap suatu topik.

  2. Argumen atau Alasan
    Fakta, data, atau pendapat yang mendukung tesis.

  3. Bukti atau Contoh
    Penjabaran logis berupa data, kutipan, atau pengalaman untuk memperkuat argumen.

  4. Ajakan atau Seruan Tindakan (Call to Action)
    Kalimat yang mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan isi karya.

Langkah-langkah Merancang Karya Persuasif

  1. Menentukan topik dan tujuan
    Pilih topik yang relevan dan tentukan apa yang ingin dicapai dari karya tersebut.

  2. Menentukan audiens
    Pahami siapa target pembaca agar pendekatan bahasa dan gaya penulisan sesuai.

  3. Mengumpulkan informasi dan data pendukung
    Gunakan fakta, data, atau kutipan ahli untuk memperkuat argumen.

  4. Membuat kerangka atau outline
    Susun alur berpikir secara logis agar tulisan terstruktur dan mudah dipahami.

  5. Menulis draf karya persuasif
    Gunakan bahasa yang menarik, logis, dan emosional jika diperlukan.

  6. Merevisi dan menyunting
    Periksa kembali struktur, kejelasan argumen, dan kesalahan bahasa.

Unsur-unsur Karya Persuasif
  1. Tesis atau Pernyataan Pendapat
    Ide utama atau posisi penulis terhadap suatu topik.

  2. Argumen atau Alasan
    Fakta, data, atau pendapat yang mendukung tesis.

  3. Bukti atau Contoh
    Penjabaran logis berupa data, kutipan, atau pengalaman untuk memperkuat argumen.

  4. Ajakan atau Seruan Tindakan (Call to Action)
    Kalimat yang mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan isi karya.

Langkah-langkah Merancang Karya Persuasif

  1. Menentukan topik dan tujuan
    Pilih topik yang relevan dan tentukan apa yang ingin dicapai dari karya tersebut.

  2. Menentukan audiens
    Pahami siapa target pembaca agar pendekatan bahasa dan gaya penulisan sesuai.

  3. Mengumpulkan informasi dan data pendukung
    Gunakan fakta, data, atau kutipan ahli untuk memperkuat argumen.

  4. Membuat kerangka atau outline
    Susun alur berpikir secara logis agar tulisan terstruktur dan mudah dipahami.

  5. Menulis draf karya persuasif
    Gunakan bahasa yang menarik, logis, dan emosional jika diperlukan.

  6. Merevisi dan menyunting
    Periksa kembali struktur, kejelasan argumen, dan kesalahan bahasa.


Senin, 11 Agustus 2025

Makna tari (kelas x)

 Nama : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas : X 6,7,8,

Pertemuan : 4

CP :

Peserta didik mampu mengevaluasi hasil penciptaan karya tari dalam mengekspresikan diri dengan menciptakan karya tari yang berpijak dari tari tradisi berdasarkan makana dan simbol sebagi inspirasi saat membuat gerak tari kreasi secara individu ataupun kelompok sebagi wujud alkuturasi diri 

Tujuna Pembelajaran : 

  • Menjelaskan makna tari berdasarkan fungsinya dimasyarakat 
  • menguraikan makna tari dalam gerak tari dan musik 

Materi : 

  • Makana tari berdasarkan fungsinya dimasyarakat
  • makna tari dalam elmen musik.

Metode : ceramah dan (Problem-Based Learning)

Strategi : 

  1. guru menyiapkan siswa dalam pembelajaran ( buku, buku cetak, serata kesiapan siswa dalam pembelajaran) 
  2. siswa diberikan pertanyaan pemantik mengenai makana tari melalui pengalam mereka dalam melihat sebuah karya tari 
  3. guru mendengarkanpendapat peserta didik yang kemudian menyambungkan dengan materi yang akan dibahas. 
  4. siswa diminta untuk memperhatikan materi  serta video yang  ditampilakn toleh guru
  5. siswa diminta untuk mengemukaan pendapat mengenai materi serta video yang dia lihat.

Materi :

  1. makna tari berdasarkan fungsi dimasyarakar 
  2. makna tari dalam elemen musik 
  3. makana tata busana 

asallamualaikum.wr.wb 

Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut yang akan bapak sampaikan jika sebelumnnya kalian memahami tari berdasarkan fungsi di masyarakat nah kalai ini mengenai makana tari dalam elemen musik dan makana tari dan makna tata busana dalam tari!!!

MAKANA TARI DALAM ELEMEN MUSIK

Dalam konteks seni tari, elemen musik yang mengiringi tarian dibagi menjadi dua, yaitu musik internal dan musik eksternal. Musik internal adalah suara yang dihasilkan dari tubuh penari itu sendiri, seperti tepukan tangan, hentakan kaki, atau nyanyian. Sementara musik eksternal adalah suara yang dihasilkan dari alat musik atau media lain di luar tubuh penari, seperti gamelan, orkestra, atau rekaman musik. 

Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai kedua jenis musik tersebut:

1. Musik Internal:

Musik internal adalah suara yang dihasilkan oleh tubuh penari itu sendiri.

Contohnya adalah tepukan tangan pada anggota tubuh (misalnya, dada, paha), hentakan kaki, jentikan jari, atau bahkan nyanyian yang dinyanyikan oleh penari.

Musik internal seringkali digunakan untuk memberikan penanda tempo atau ritme dalam tarian, serta dapat menciptakan suasana tertentu.

Beberapa tarian yang menggunakan musik internal adalah Tari Kecak dari Bali dan Tari Ratoeh Jaroe dari Aceh, dimana penari juga terlibat dalam menghasilkan suara-suara pengiring tarian. 

2. Musik Eksternal:

Musik eksternal adalah musik yang berasal dari alat musik atau media lain di luar tubuh penari.

Alat musik tradisional seperti gamelan, seruling, kendang, dan lain sebagainya sering digunakan untuk mengiringi tari.

Pada era modern, musik eksternal juga bisa berupa rekaman audio yang diputar melalui kaset, CD, atau format digital lainnya.

Musik eksternal berfungsi untuk memberikan iringan, suasana, dan makna pada tarian.


MAKNA TATA BUSANA DALAM TARI 

Tata busana dalam tari memiliki makna penting sebagai unsur pendukung yang memperkuat penampilan, karakter, dan pesan yang ingin disampaikan melalui gerakan tari. Tata busana tidak hanya sekadar pakaian, tetapi juga mencakup riasan wajah, aksesoris, dan segala elemen visual yang dikenakan penari. 

Berikut adalah beberapa makna tata busana dalam tari:

1. Memperjelas Tema dan Karakter:

Tata busana membantu penonton memahami tema dan karakter yang dibawakan penari. Misalnya, busana tari klasik akan berbeda dengan busana tari kontemporer, dan busana seorang putri akan berbeda dengan busana seorang prajurit. 

2. Meningkatkan Estetika Pertunjukan:

Busana tari yang dirancang dengan baik dapat menambah keindahan dan daya tarik visual pertunjukan. Pemilihan warna, bentuk, dan ornamen pada busana haruslah selaras dengan gerakan tari dan konsep keseluruhan pertunjukan. 

3. Membantu Penari dalam Berinteraksi:

Tata busana yang tepat dapat membantu penari mengekspresikan emosi dan berinteraksi dengan penonton. Busana yang nyaman dan tidak membatasi gerakan memungkinkan penari untuk bergerak bebas dan lincah. 

4. Memberikan Identitas:

Tata busana juga dapat menjadi identitas budaya dari suatu daerah atau kelompok tertentu. Misalnya, busana Tari Pendet dari Bali memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari tari-tari daerah lain. 

5. Menyampaikan Pesan Simbolis:

Dalam beberapa tarian, tata busana memiliki makna simbolis yang mendalam. Misalnya, warna tertentu pada busana bisa melambangkan status sosial, umur, atau emosi tertentu. 

6. Meningkatkan Daya Tarik:

Tata busana yang menarik dapat menarik perhatian penonton dan membuat mereka lebih terlibat dalam pertunjukan. 

Secara keseluruhan, tata busana dalam tari merupakan elemen penting yang dapat memperkaya pengalaman visual dan emosional penonton, serta membantu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan melalui gerakan tari. 


semangat anak-anak hebat dalam pembelajaran semster baru ini !

akhir kata wassalamualaikum.wr.wb

Jumat, 08 Agustus 2025

Merancang karya persuasif

 Nama.                : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas                   : XI IPA 5 dan XI IPS 6

Pertemuan.        : 3

CP :

Peserta didik mampu, mengenal dan merekam pengalaan serta pengamatanya terhadap keterlibatan seni rupa dalam Kehidupan sehari-hari.


Tujuna Pembelajaran :

peserta didi dapat merancang karya seni rupa. 

Materi : Mengenal masalah dilingkungan sekolah 

Metode : Metode loci method 

Strategi : Strategi Pembelajaran melalui pengalaman 

1.Guru menyiapkan keseipan siswa dalam pembelajaran  

2. Siswa di minta untuk memahami materi persuasif 

3. Guru Meminta Siswa Menganalisis masalah tersebut yang nantinya dijadikan ide kreatif dalam .

Materi :

asallamualaikum.wr.wb 

Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut ini !!!

Karya persuasif adalah bentuk tulisan atau karya yang bertujuan untuk membujuk, memengaruhi, atau mengajak pembaca atau pendengar agar melakukan sesuatu, menerima suatu pendapat, atau mengubah pandangan terhadap suatu hal

Tujuan Karya Persuasif

  • Mengajak pembaca melakukan tindakan tertentu (misalnya membeli produk, menjaga lingkungan).

  • Mempengaruhi opini atau sikap pembaca terhadap suatu isu.

  • Menanamkan nilai-nilai tertentu secara tidak langsung.

Unsur-unsur Karya Persuasif

  1. Tesis atau Pernyataan Pendapat
    Ide utama atau posisi penulis terhadap suatu topik.

  2. Argumen atau Alasan
    Fakta, data, atau pendapat yang mendukung tesis.

  3. Bukti atau Contoh
    Penjabaran logis berupa data, kutipan, atau pengalaman untuk memperkuat argumen.

  4. Ajakan atau Seruan Tindakan (Call to Action)
    Kalimat yang mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan isi karya.

Langkah-langkah Merancang Karya Persuasif

  1. Menentukan topik dan tujuan
    Pilih topik yang relevan dan tentukan apa yang ingin dicapai dari karya tersebut.

  2. Menentukan audiens
    Pahami siapa target pembaca agar pendekatan bahasa dan gaya penulisan sesuai.

  3. Mengumpulkan informasi dan data pendukung
    Gunakan fakta, data, atau kutipan ahli untuk memperkuat argumen.

  4. Membuat kerangka atau outline
    Susun alur berpikir secara logis agar tulisan terstruktur dan mudah dipahami.

  5. Menulis draf karya persuasif
    Gunakan bahasa yang menarik, logis, dan emosional jika diperlukan.

  6. Merevisi dan menyunting
    Periksa kembali struktur, kejelasan argumen, dan kesalahan bahasa.

Unsur-unsur Karya Persuasif
  1. Tesis atau Pernyataan Pendapat
    Ide utama atau posisi penulis terhadap suatu topik.

  2. Argumen atau Alasan
    Fakta, data, atau pendapat yang mendukung tesis.

  3. Bukti atau Contoh
    Penjabaran logis berupa data, kutipan, atau pengalaman untuk memperkuat argumen.

  4. Ajakan atau Seruan Tindakan (Call to Action)
    Kalimat yang mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan isi karya.

Langkah-langkah Merancang Karya Persuasif

  1. Menentukan topik dan tujuan
    Pilih topik yang relevan dan tentukan apa yang ingin dicapai dari karya tersebut.

  2. Menentukan audiens
    Pahami siapa target pembaca agar pendekatan bahasa dan gaya penulisan sesuai.

  3. Mengumpulkan informasi dan data pendukung
    Gunakan fakta, data, atau kutipan ahli untuk memperkuat argumen.

  4. Membuat kerangka atau outline
    Susun alur berpikir secara logis agar tulisan terstruktur dan mudah dipahami.

  5. Menulis draf karya persuasif
    Gunakan bahasa yang menarik, logis, dan emosional jika diperlukan.

  6. Merevisi dan menyunting
    Periksa kembali struktur, kejelasan argumen, dan kesalahan bahasa.


Kamis, 07 Agustus 2025

membuat poster persusasif

Nama : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas : XI IPA 3,5 dan XI IPS 1

Pertemuan : 3

CP :

Peserta didik mampu, mengenal dan merekam pengalaan serta pengamatanya terhadap keterlibatan seni rupa dalam Kehidupan sehari-hari.


Tujuna Pembelajaran :

peserta didi dapat merancang karya seni rupa. 

Materi : Mengenal masalah dilingkungan sekolah 

Metode : Metode loci method 

Strategi : Strategi Pembelajaran melalui pengalaman 

1.Guru menyiapkan keseipan siswa dalam pembelajaran  

2. Siswa di minta untuk memahami materi persuasif 

3. Guru Meminta Siswa Menganalisis masalah tersebut yang nantinya dijadikan ide kreatif dalam .

Materi :

asallamualaikum.wr.wb 

Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut ini !!!

Karya persuasif adalah bentuk tulisan atau karya yang bertujuan untuk membujuk, memengaruhi, atau mengajak pembaca atau pendengar agar melakukan sesuatu, menerima suatu pendapat, atau mengubah pandangan terhadap suatu hal

Tujuan Karya Persuasif

  • Mengajak pembaca melakukan tindakan tertentu (misalnya membeli produk, menjaga lingkungan).

  • Mempengaruhi opini atau sikap pembaca terhadap suatu isu.

  • Menanamkan nilai-nilai tertentu secara tidak langsung.

Unsur-unsur Karya Persuasif

  1. Tesis atau Pernyataan Pendapat
    Ide utama atau posisi penulis terhadap suatu topik.

  2. Argumen atau Alasan
    Fakta, data, atau pendapat yang mendukung tesis.

  3. Bukti atau Contoh
    Penjabaran logis berupa data, kutipan, atau pengalaman untuk memperkuat argumen.

  4. Ajakan atau Seruan Tindakan (Call to Action)
    Kalimat yang mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan isi karya.

Langkah-langkah Merancang Karya Persuasif

  1. Menentukan topik dan tujuan
    Pilih topik yang relevan dan tentukan apa yang ingin dicapai dari karya tersebut.

  2. Menentukan audiens
    Pahami siapa target pembaca agar pendekatan bahasa dan gaya penulisan sesuai.

  3. Mengumpulkan informasi dan data pendukung
    Gunakan fakta, data, atau kutipan ahli untuk memperkuat argumen.

  4. Membuat kerangka atau outline
    Susun alur berpikir secara logis agar tulisan terstruktur dan mudah dipahami.

  5. Menulis draf karya persuasif
    Gunakan bahasa yang menarik, logis, dan emosional jika diperlukan.

  6. Merevisi dan menyunting
    Periksa kembali struktur, kejelasan argumen, dan kesalahan bahasa.

Unsur-unsur Karya Persuasif
  1. Tesis atau Pernyataan Pendapat
    Ide utama atau posisi penulis terhadap suatu topik.

  2. Argumen atau Alasan
    Fakta, data, atau pendapat yang mendukung tesis.

  3. Bukti atau Contoh
    Penjabaran logis berupa data, kutipan, atau pengalaman untuk memperkuat argumen.

  4. Ajakan atau Seruan Tindakan (Call to Action)
    Kalimat yang mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan isi karya.

Langkah-langkah Merancang Karya Persuasif

  1. Menentukan topik dan tujuan
    Pilih topik yang relevan dan tentukan apa yang ingin dicapai dari karya tersebut.

  2. Menentukan audiens
    Pahami siapa target pembaca agar pendekatan bahasa dan gaya penulisan sesuai.

  3. Mengumpulkan informasi dan data pendukung
    Gunakan fakta, data, atau kutipan ahli untuk memperkuat argumen.

  4. Membuat kerangka atau outline
    Susun alur berpikir secara logis agar tulisan terstruktur dan mudah dipahami.

  5. Menulis draf karya persuasif
    Gunakan bahasa yang menarik, logis, dan emosional jika diperlukan.

  6. Merevisi dan menyunting
    Periksa kembali struktur, kejelasan argumen, dan kesalahan bahasa.


silahkan tambahkan informasi di atas dalam catatan kalain terimkasih sudah menyimak materi pada hari ini !

Selasa, 05 Agustus 2025

Materi persuasif

Nama : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas : XI IPC dan X IPA 1

Pertemuan : 3

CP :

Peserta didik mampu, mengenal dan merekam pengalaan serta pengamatanya terhadap keterlibatan seni rupa dalam Kehidupan sehari-hari.


Tujuna Pembelajaran :

peserta didi dapat merancang karya seni rupa. 

Materi : Mengenal masalah dilingkungan sekolah 

Metode : Metode loci method 

Strategi : Strategi Pembelajaran melalui pengalaman 

1.Guru menyiapkan keseipan siswa dalam pembelajaran  

2. Siswa di minta untuk memahami materi persuasif 

3. Guru Meminta Siswa Menganalisis masalah tersebut yang nantinya dijadikan ide kreatif dalam .

Materi :

asallamualaikum.wr.wb 

Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut ini !!!

Karya persuasif adalah bentuk tulisan atau karya yang bertujuan untuk membujuk, memengaruhi, atau mengajak pembaca atau pendengar agar melakukan sesuatu, menerima suatu pendapat, atau mengubah pandangan terhadap suatu hal

Tujuan Karya Persuasif

  • Mengajak pembaca melakukan tindakan tertentu (misalnya membeli produk, menjaga lingkungan).

  • Mempengaruhi opini atau sikap pembaca terhadap suatu isu.

  • Menanamkan nilai-nilai tertentu secara tidak langsung.

Unsur-unsur Karya Persuasif

  1. Tesis atau Pernyataan Pendapat
    Ide utama atau posisi penulis terhadap suatu topik.

  2. Argumen atau Alasan
    Fakta, data, atau pendapat yang mendukung tesis.

  3. Bukti atau Contoh
    Penjabaran logis berupa data, kutipan, atau pengalaman untuk memperkuat argumen.

  4. Ajakan atau Seruan Tindakan (Call to Action)
    Kalimat yang mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan isi karya.

Langkah-langkah Merancang Karya Persuasif

  1. Menentukan topik dan tujuan
    Pilih topik yang relevan dan tentukan apa yang ingin dicapai dari karya tersebut.

  2. Menentukan audiens
    Pahami siapa target pembaca agar pendekatan bahasa dan gaya penulisan sesuai.

  3. Mengumpulkan informasi dan data pendukung
    Gunakan fakta, data, atau kutipan ahli untuk memperkuat argumen.

  4. Membuat kerangka atau outline
    Susun alur berpikir secara logis agar tulisan terstruktur dan mudah dipahami.

  5. Menulis draf karya persuasif
    Gunakan bahasa yang menarik, logis, dan emosional jika diperlukan.

  6. Merevisi dan menyunting
    Periksa kembali struktur, kejelasan argumen, dan kesalahan bahasa.

Unsur-unsur Karya Persuasif
  1. Tesis atau Pernyataan Pendapat
    Ide utama atau posisi penulis terhadap suatu topik.

  2. Argumen atau Alasan
    Fakta, data, atau pendapat yang mendukung tesis.

  3. Bukti atau Contoh
    Penjabaran logis berupa data, kutipan, atau pengalaman untuk memperkuat argumen.

  4. Ajakan atau Seruan Tindakan (Call to Action)
    Kalimat yang mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan isi karya.

Langkah-langkah Merancang Karya Persuasif

  1. Menentukan topik dan tujuan
    Pilih topik yang relevan dan tentukan apa yang ingin dicapai dari karya tersebut.

  2. Menentukan audiens
    Pahami siapa target pembaca agar pendekatan bahasa dan gaya penulisan sesuai.

  3. Mengumpulkan informasi dan data pendukung
    Gunakan fakta, data, atau kutipan ahli untuk memperkuat argumen.

  4. Membuat kerangka atau outline
    Susun alur berpikir secara logis agar tulisan terstruktur dan mudah dipahami.

  5. Menulis draf karya persuasif
    Gunakan bahasa yang menarik, logis, dan emosional jika diperlukan.

  6. Merevisi dan menyunting
    Periksa kembali struktur, kejelasan argumen, dan kesalahan bahasa.


silahkan tambahkan informasi di atas dalam catatan kalain terimkasih sudah menyimak materi pada hari ini !

Jumat, 01 Agustus 2025

Mengenal masalah dilingkungan

Nama : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas : XI IPA 5 dan 6

Pertemuan : 3

CP :

Peserta didik mampu, mengenal dan merekam pengalaan serta pengamatanya terhadap keterlibatan seni rupa dalam Kehidupan sehari-hari.


Tujuna Pembelajaran :

peserta didik dapat mengenal masalah dilingkungansekolah 

peserta didi dapat merancang karya seni rupa. 

Materi : Mengenal masalah dilingkungan sekolah 

Metode : Metode loci method 

Strategi : Strategi Pembelajaran melalui pengalaman 

1.Guru menyiapkan keseipan siswa dalam pembelajaran  

2. Siswa di minta untuk mengenal masalah di lingkungan sekolahnya.

3. Guru Meminta Siswa Menganalisis masalah tersebut yang nantinya dijadikan ide kreatif dalam .

Materi :

asallamualaikum.wr.wb 

Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut ini !!!

A. Mengeksplorasi ide gagasan 

Mengeksplorasi ide gagasan karya adalah proses mencari dan mengembangkan ide-ide kreatif untuk sebuah karya. Ini melibatkan pengumpulan informasi, analisis, dan eksperimen untuk menghasilkan konsep yang unik dan berpotensi dieksekusi menjadi karya yang nyata. 

Langkah-langkah dalam mengeksplorasi ide gagasan karya:

1. Mencari Inspirasi:

Lingkungan sekitar: Amati lingkungan sekitar, baik alam maupun sosial, untuk menemukan ide-ide yang menarik dan relevan.

Sumber referensi: Jelajahi berbagai sumber seperti buku, film, pameran seni, atau internet untuk mendapatkan inspirasi.

Pengalaman pribadi: Renungkan pengalaman pribadi, emosi, dan peristiwa yang dapat menjadi sumber ide.

Berinteraksi dengan orang lain: Diskusi dengan orang lain dapat membuka wawasan baru dan memberikan perspektif berbeda.

2. Menganalisis Ide:

Identifikasi tema: Tentukan tema atau konsep utama yang ingin diangkat dalam karya.

Pilih media dan teknik: Pertimbangkan media dan teknik yang paling sesuai untuk menyampaikan ide tersebut.

Evaluasi kelayakan: Pertimbangkan apakah ide tersebut realistis untuk diwujudkan dalam bentuk karya.

3. Eksperimen:

Coba berbagai pendekatan: Eksperimen dengan berbagai teknik, bahan, dan gaya untuk menemukan yang paling efektif.

Visualisasikan ide: Buat sketsa, model, atau prototipe untuk membantu memvisualisasikan ide.

Uji coba: Lakukan uji coba pada media dan teknik yang berbeda untuk melihat hasilnya.

4. Mengembangkan Ide:

Kembangkan cerita: Jika memungkinkan, kembangkan ide menjadi cerita yang menarik dan mudah dipahami.

Cari detail: Perhatikan detail-detail kecil yang dapat memperkaya karya.

B. MERANCANG KARYA PERSUASIF

Berikut adalah langkah-langkah dalam merancang karya persuasif:

1. Tentukan Tujuan dan Target Audiens:
Pahami dengan jelas apa yang ingin dicapai dengan karya persuasif tersebut. Apakah ingin mengajak audiens melakukan tindakan tertentu, mengubah pandangan mereka, atau sekadar meningkatkan kesadaran mereka terhadap suatu isu. 
Kenali siapa target audiens Anda. Memahami karakteristik, nilai-nilai, dan kebutuhan audiens akan membantu Anda menyusun pesan yang lebih efektif. 

2. Pilih Topik yang Relevan dan Menarik:
Pilihlah topik yang sesuai dengan tujuan dan audiens Anda, serta memiliki daya tarik yang kuat. Topik yang relevan dan menarik akan lebih mudah menarik perhatian dan minat audiens. 
Pastikan topik tersebut memiliki argumen yang kuat dan bisa didukung dengan fakta atau data. 

3. Susun Struktur Karya Persuasif:
Struktur teks persuasi umumnya terdiri dari: 
Pengenalan Isu: Memperkenalkan topik dan isu yang akan dibahas, serta menarik perhatian audiens. 
Rangkaian Argumen: Menyajikan alasan-alasan yang mendukung pandangan atau ajakan Anda. Gunakan fakta, data, contoh, dan logika untuk memperkuat argumen. 
Pernyataan Ajakan: Sampaikan secara jelas ajakan atau bujukan kepada audiens untuk melakukan tindakan atau meyakini sesuatu. 
Penegasan Kembali: Menegaskan kembali poin-poin penting dan ajakan yang telah disampaikan, serta meyakinkan audiens akan manfaat atau keuntungannya. 

4. Gunakan Bahasa yang Persuasif: 
Pilih kata-kata yang kuat, jelas, dan mudah dipahami oleh audiens. 
Gunakan gaya bahasa yang menarik dan membangkitkan emosi audiens. 
Gunakan kalimat ajakan yang efektif, seperti "Ayo...", "Mari...", "Jangan...", "Gunakan...", dll. 
Gunakan bahasa yang membangun, bukan menggurui atau menyalahkan. 

5. Tambahkan Elemen Visual (Jika Perlu):
Jika karya persuasif Anda berbentuk visual (misalnya, poster, iklan, infografis), gunakan elemen visual yang menarik dan mendukung pesan Anda. 
Pilih gambar, warna, dan tipografi yang sesuai dengan tema dan audiens. 

6. Uji Coba dan Evaluasi:
Setelah selesai, uji coba karya persuasif Anda pada audiens yang representatif. Perhatikan reaksi dan tanggapan mereka. 
Evaluasi efektivitas karya Anda. Apakah karya tersebut berhasil mencapai tujuan yang Anda tetapkan? 
Lakukan perbaikan jika diperlukan. 

Contoh Karya Persuasif:
Kampanye lingkungan: Mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik, menjaga kebersihan lingkungan, atau menghemat air. 
Iklan produk: Meyakinkan konsumen untuk membeli produk atau layanan tertentu. 
Pidato politik: Mempengaruhi pemilih untuk memilih calon tertentu. 
Tulisan opini: Mengajak pembaca untuk mendukung suatu pandangan atau kebijakan. 

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat merancang karya persuasif yang efektif dan mencapai tujuan yang Anda inginkan.

silahkan tambahkan informasi di atas dalam catatan kalain terimkasih sudah menyimak materi pada hari ini !

Kamis, 31 Juli 2025

Mengenal Masalah dilikungan sekolah ( XI)

Nama : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas : XI IPA 2,3 dan XI IPS 1

Pertemuan : 3

CP :

Peserta didik mampu, mengenal dan merekam pengalaan serta pengamatanya terhadap keterlibatan seni rupa dalam Kehidupan sehari-hari.


Tujuna Pembelajaran :

peserta didik dapat mengenal masalah dilingkungansekolah 

peserta didi dapat merancang karya seni rupa. 

Materi : Mengenal masalah dilingkungan sekolah 

Metode : Metode loci method 

Strategi : Strategi Pembelajaran melalui pengalaman 

1.Guru menyiapkan keseipan siswa dalam pembelajaran  

2. Siswa di minta untuk mengenal masalah di lingkungan sekolahnya.

3. Guru Meminta Siswa Menganalisis masalah tersebut yang nantinya dijadikan ide kreatif dalam .

Materi :

asallamualaikum.wr.wb 

Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut ini !!!

A. Mengeksplorasi ide gagasan 

Mengeksplorasi ide gagasan karya adalah proses mencari dan mengembangkan ide-ide kreatif untuk sebuah karya. Ini melibatkan pengumpulan informasi, analisis, dan eksperimen untuk menghasilkan konsep yang unik dan berpotensi dieksekusi menjadi karya yang nyata. 

Langkah-langkah dalam mengeksplorasi ide gagasan karya:

1. Mencari Inspirasi:

Lingkungan sekitar: Amati lingkungan sekitar, baik alam maupun sosial, untuk menemukan ide-ide yang menarik dan relevan.

Sumber referensi: Jelajahi berbagai sumber seperti buku, film, pameran seni, atau internet untuk mendapatkan inspirasi.

Pengalaman pribadi: Renungkan pengalaman pribadi, emosi, dan peristiwa yang dapat menjadi sumber ide.

Berinteraksi dengan orang lain: Diskusi dengan orang lain dapat membuka wawasan baru dan memberikan perspektif berbeda.

2. Menganalisis Ide:

Identifikasi tema: Tentukan tema atau konsep utama yang ingin diangkat dalam karya.

Pilih media dan teknik: Pertimbangkan media dan teknik yang paling sesuai untuk menyampaikan ide tersebut.

Evaluasi kelayakan: Pertimbangkan apakah ide tersebut realistis untuk diwujudkan dalam bentuk karya.

3. Eksperimen:

Coba berbagai pendekatan: Eksperimen dengan berbagai teknik, bahan, dan gaya untuk menemukan yang paling efektif.

Visualisasikan ide: Buat sketsa, model, atau prototipe untuk membantu memvisualisasikan ide.

Uji coba: Lakukan uji coba pada media dan teknik yang berbeda untuk melihat hasilnya.

4. Mengembangkan Ide:

Kembangkan cerita: Jika memungkinkan, kembangkan ide menjadi cerita yang menarik dan mudah dipahami.

Cari detail: Perhatikan detail-detail kecil yang dapat memperkaya karya.

B. MERANCANG KARYA PERSUASIF

Berikut adalah langkah-langkah dalam merancang karya persuasif:

1. Tentukan Tujuan dan Target Audiens:
Pahami dengan jelas apa yang ingin dicapai dengan karya persuasif tersebut. Apakah ingin mengajak audiens melakukan tindakan tertentu, mengubah pandangan mereka, atau sekadar meningkatkan kesadaran mereka terhadap suatu isu. 
Kenali siapa target audiens Anda. Memahami karakteristik, nilai-nilai, dan kebutuhan audiens akan membantu Anda menyusun pesan yang lebih efektif. 

2. Pilih Topik yang Relevan dan Menarik:
Pilihlah topik yang sesuai dengan tujuan dan audiens Anda, serta memiliki daya tarik yang kuat. Topik yang relevan dan menarik akan lebih mudah menarik perhatian dan minat audiens. 
Pastikan topik tersebut memiliki argumen yang kuat dan bisa didukung dengan fakta atau data. 

3. Susun Struktur Karya Persuasif:
Struktur teks persuasi umumnya terdiri dari: 
Pengenalan Isu: Memperkenalkan topik dan isu yang akan dibahas, serta menarik perhatian audiens. 
Rangkaian Argumen: Menyajikan alasan-alasan yang mendukung pandangan atau ajakan Anda. Gunakan fakta, data, contoh, dan logika untuk memperkuat argumen. 
Pernyataan Ajakan: Sampaikan secara jelas ajakan atau bujukan kepada audiens untuk melakukan tindakan atau meyakini sesuatu. 
Penegasan Kembali: Menegaskan kembali poin-poin penting dan ajakan yang telah disampaikan, serta meyakinkan audiens akan manfaat atau keuntungannya. 

4. Gunakan Bahasa yang Persuasif: 
Pilih kata-kata yang kuat, jelas, dan mudah dipahami oleh audiens. 
Gunakan gaya bahasa yang menarik dan membangkitkan emosi audiens. 
Gunakan kalimat ajakan yang efektif, seperti "Ayo...", "Mari...", "Jangan...", "Gunakan...", dll. 
Gunakan bahasa yang membangun, bukan menggurui atau menyalahkan. 

5. Tambahkan Elemen Visual (Jika Perlu):
Jika karya persuasif Anda berbentuk visual (misalnya, poster, iklan, infografis), gunakan elemen visual yang menarik dan mendukung pesan Anda. 
Pilih gambar, warna, dan tipografi yang sesuai dengan tema dan audiens. 

6. Uji Coba dan Evaluasi:
Setelah selesai, uji coba karya persuasif Anda pada audiens yang representatif. Perhatikan reaksi dan tanggapan mereka. 
Evaluasi efektivitas karya Anda. Apakah karya tersebut berhasil mencapai tujuan yang Anda tetapkan? 
Lakukan perbaikan jika diperlukan. 

Contoh Karya Persuasif:
Kampanye lingkungan: Mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik, menjaga kebersihan lingkungan, atau menghemat air. 
Iklan produk: Meyakinkan konsumen untuk membeli produk atau layanan tertentu. 
Pidato politik: Mempengaruhi pemilih untuk memilih calon tertentu. 
Tulisan opini: Mengajak pembaca untuk mendukung suatu pandangan atau kebijakan. 

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat merancang karya persuasif yang efektif dan mencapai tujuan yang Anda inginkan.

silahkan tambahkan informasi di atas dalam catatan kalain terimkasih sudah menyimak materi pada hari ini !

Selasa, 29 Juli 2025

merancang karya seni rupa

Nama : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas : XI IPC dan X IPA 1

Pertemuan : 2

CP :

Peserta didik mampu, mengenal dan merekam pengalaan serta pengamatanya terhadap keterlibatan seni rupa dalam Kehidupan sehari-hari.


Tujuna Pembelajaran :

peserta didik dapat mengenal masalah dilingkungansekolah 

peserta didi dapat merancang karya seni rupa. 

Materi : Mengenal masalah dilingkungan sekolah 

Metode : Metode loci method 

Strategi : Strategi Pembelajaran melalui pengalaman 

1.Guru menyiapkan keseipan siswa dalam pembelajaran  

2. Siswa di minta untuk mengenal masalah di lingkungan sekolahnya.

3. Guru Meminta Siswa Menganalisis masalah tersebut yang nantinya dijadikan ide kreatif dalam .

Materi :

asallamualaikum.wr.wb 

Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut ini !!!

A. Mengeksplorasi ide gagasan 

Mengeksplorasi ide gagasan karya adalah proses mencari dan mengembangkan ide-ide kreatif untuk sebuah karya. Ini melibatkan pengumpulan informasi, analisis, dan eksperimen untuk menghasilkan konsep yang unik dan berpotensi dieksekusi menjadi karya yang nyata. 

Langkah-langkah dalam mengeksplorasi ide gagasan karya:

1. Mencari Inspirasi:

Lingkungan sekitar: Amati lingkungan sekitar, baik alam maupun sosial, untuk menemukan ide-ide yang menarik dan relevan.

Sumber referensi: Jelajahi berbagai sumber seperti buku, film, pameran seni, atau internet untuk mendapatkan inspirasi.

Pengalaman pribadi: Renungkan pengalaman pribadi, emosi, dan peristiwa yang dapat menjadi sumber ide.

Berinteraksi dengan orang lain: Diskusi dengan orang lain dapat membuka wawasan baru dan memberikan perspektif berbeda.

2. Menganalisis Ide:

Identifikasi tema: Tentukan tema atau konsep utama yang ingin diangkat dalam karya.

Pilih media dan teknik: Pertimbangkan media dan teknik yang paling sesuai untuk menyampaikan ide tersebut.

Evaluasi kelayakan: Pertimbangkan apakah ide tersebut realistis untuk diwujudkan dalam bentuk karya.

3. Eksperimen:

Coba berbagai pendekatan: Eksperimen dengan berbagai teknik, bahan, dan gaya untuk menemukan yang paling efektif.

Visualisasikan ide: Buat sketsa, model, atau prototipe untuk membantu memvisualisasikan ide.

Uji coba: Lakukan uji coba pada media dan teknik yang berbeda untuk melihat hasilnya.

4. Mengembangkan Ide:

Kembangkan cerita: Jika memungkinkan, kembangkan ide menjadi cerita yang menarik dan mudah dipahami.

Cari detail: Perhatikan detail-detail kecil yang dapat memperkaya karya.

B. MERANCANG KARYA PERSUASIF

Berikut adalah langkah-langkah dalam merancang karya persuasif:

1. Tentukan Tujuan dan Target Audiens:
Pahami dengan jelas apa yang ingin dicapai dengan karya persuasif tersebut. Apakah ingin mengajak audiens melakukan tindakan tertentu, mengubah pandangan mereka, atau sekadar meningkatkan kesadaran mereka terhadap suatu isu. 
Kenali siapa target audiens Anda. Memahami karakteristik, nilai-nilai, dan kebutuhan audiens akan membantu Anda menyusun pesan yang lebih efektif. 

2. Pilih Topik yang Relevan dan Menarik:
Pilihlah topik yang sesuai dengan tujuan dan audiens Anda, serta memiliki daya tarik yang kuat. Topik yang relevan dan menarik akan lebih mudah menarik perhatian dan minat audiens. 
Pastikan topik tersebut memiliki argumen yang kuat dan bisa didukung dengan fakta atau data. 

3. Susun Struktur Karya Persuasif:
Struktur teks persuasi umumnya terdiri dari: 
Pengenalan Isu: Memperkenalkan topik dan isu yang akan dibahas, serta menarik perhatian audiens. 
Rangkaian Argumen: Menyajikan alasan-alasan yang mendukung pandangan atau ajakan Anda. Gunakan fakta, data, contoh, dan logika untuk memperkuat argumen. 
Pernyataan Ajakan: Sampaikan secara jelas ajakan atau bujukan kepada audiens untuk melakukan tindakan atau meyakini sesuatu. 
Penegasan Kembali: Menegaskan kembali poin-poin penting dan ajakan yang telah disampaikan, serta meyakinkan audiens akan manfaat atau keuntungannya. 

4. Gunakan Bahasa yang Persuasif: 
Pilih kata-kata yang kuat, jelas, dan mudah dipahami oleh audiens. 
Gunakan gaya bahasa yang menarik dan membangkitkan emosi audiens. 
Gunakan kalimat ajakan yang efektif, seperti "Ayo...", "Mari...", "Jangan...", "Gunakan...", dll. 
Gunakan bahasa yang membangun, bukan menggurui atau menyalahkan. 

5. Tambahkan Elemen Visual (Jika Perlu):
Jika karya persuasif Anda berbentuk visual (misalnya, poster, iklan, infografis), gunakan elemen visual yang menarik dan mendukung pesan Anda. 
Pilih gambar, warna, dan tipografi yang sesuai dengan tema dan audiens. 

6. Uji Coba dan Evaluasi:
Setelah selesai, uji coba karya persuasif Anda pada audiens yang representatif. Perhatikan reaksi dan tanggapan mereka. 
Evaluasi efektivitas karya Anda. Apakah karya tersebut berhasil mencapai tujuan yang Anda tetapkan? 
Lakukan perbaikan jika diperlukan. 

Contoh Karya Persuasif:
Kampanye lingkungan: Mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik, menjaga kebersihan lingkungan, atau menghemat air. 
Iklan produk: Meyakinkan konsumen untuk membeli produk atau layanan tertentu. 
Pidato politik: Mempengaruhi pemilih untuk memilih calon tertentu. 
Tulisan opini: Mengajak pembaca untuk mendukung suatu pandangan atau kebijakan. 

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat merancang karya persuasif yang efektif dan mencapai tujuan yang Anda inginkan.

silahkan tambahkan informasi di atas dalam catatan kalain terimkasih sudah menyimak materi pada hari ini !

Senin, 28 Juli 2025

MAKANA TARI BERDASARKAN ELEMEN MUSIK DAN TATA BUSANA

Nama : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas : X 6,7,8,

Pertemuan : 2

CP :

Peserta didik mampu mengevaluasi hasil penciptaan karya tari dalam mengekspresikan diri dengan menciptakan karya tari yang berpijak dari tari tradisi berdasarkan makana dan simbol sebagi inspirasi saat membuat gerak tari kreasi secara individu ataupun kelompok sebagi wujud alkuturasi diri 

Tujuna Pembelajaran : 

  • Menjelaskan makna tari berdasarkan fungsinya dimasyarakat 
  • menguraikan makna tari dalam gerak tari dan musik 

Materi : 

  • Makana tari berdasarkan fungsinya dimasyarakat
  • makna tari dalam elmen musik.

Metode : ceramah dan (Problem-Based Learning)

Strategi : 

  1. guru menyiapkan siswa dalam pembelajaran ( buku, buku cetak, serata kesiapan siswa dalam pembelajaran) 
  2. siswa diberikan pertanyaan pemantik mengenai makana tari melalui pengalam mereka dalam melihat sebuah karya tari 
  3. guru mendengarkanpendapat peserta didik yang kemudian menyambungkan dengan materi yang akan dibahas. 
  4. siswa diminta untuk memperhatikan materi  serta video yang  ditampilakn toleh guru
  5. siswa diminta untuk mengemukaan pendapat mengenai materi serta video yang dia lihat.

Materi :

  1. makna tari berdasarkan fungsi dimasyarakar 
  2. makna tari dalam elemen musik 
  3. makana tata busana 

asallamualaikum.wr.wb 

Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut yang akan bapak sampaikan jika sebelumnnya kalian memahami tari berdasarkan fungsi di masyarakat nah kalai ini mengenai makana tari dalam elemen musik dan makana tari dan makna tata busana dalam tari!!!

MAKANA TARI DALAM ELEMEN MUSIK

Dalam konteks seni tari, elemen musik yang mengiringi tarian dibagi menjadi dua, yaitu musik internal dan musik eksternal. Musik internal adalah suara yang dihasilkan dari tubuh penari itu sendiri, seperti tepukan tangan, hentakan kaki, atau nyanyian. Sementara musik eksternal adalah suara yang dihasilkan dari alat musik atau media lain di luar tubuh penari, seperti gamelan, orkestra, atau rekaman musik. 

Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai kedua jenis musik tersebut:

1. Musik Internal:

Musik internal adalah suara yang dihasilkan oleh tubuh penari itu sendiri.

Contohnya adalah tepukan tangan pada anggota tubuh (misalnya, dada, paha), hentakan kaki, jentikan jari, atau bahkan nyanyian yang dinyanyikan oleh penari.

Musik internal seringkali digunakan untuk memberikan penanda tempo atau ritme dalam tarian, serta dapat menciptakan suasana tertentu.

Beberapa tarian yang menggunakan musik internal adalah Tari Kecak dari Bali dan Tari Ratoeh Jaroe dari Aceh, dimana penari juga terlibat dalam menghasilkan suara-suara pengiring tarian. 

2. Musik Eksternal:

Musik eksternal adalah musik yang berasal dari alat musik atau media lain di luar tubuh penari.

Alat musik tradisional seperti gamelan, seruling, kendang, dan lain sebagainya sering digunakan untuk mengiringi tari.

Pada era modern, musik eksternal juga bisa berupa rekaman audio yang diputar melalui kaset, CD, atau format digital lainnya.

Musik eksternal berfungsi untuk memberikan iringan, suasana, dan makna pada tarian.


MAKNA TATA BUSANA DALAM TARI 

Tata busana dalam tari memiliki makna penting sebagai unsur pendukung yang memperkuat penampilan, karakter, dan pesan yang ingin disampaikan melalui gerakan tari. Tata busana tidak hanya sekadar pakaian, tetapi juga mencakup riasan wajah, aksesoris, dan segala elemen visual yang dikenakan penari. 

Berikut adalah beberapa makna tata busana dalam tari:

1. Memperjelas Tema dan Karakter:

Tata busana membantu penonton memahami tema dan karakter yang dibawakan penari. Misalnya, busana tari klasik akan berbeda dengan busana tari kontemporer, dan busana seorang putri akan berbeda dengan busana seorang prajurit. 

2. Meningkatkan Estetika Pertunjukan:

Busana tari yang dirancang dengan baik dapat menambah keindahan dan daya tarik visual pertunjukan. Pemilihan warna, bentuk, dan ornamen pada busana haruslah selaras dengan gerakan tari dan konsep keseluruhan pertunjukan. 

3. Membantu Penari dalam Berinteraksi:

Tata busana yang tepat dapat membantu penari mengekspresikan emosi dan berinteraksi dengan penonton. Busana yang nyaman dan tidak membatasi gerakan memungkinkan penari untuk bergerak bebas dan lincah. 

4. Memberikan Identitas:

Tata busana juga dapat menjadi identitas budaya dari suatu daerah atau kelompok tertentu. Misalnya, busana Tari Pendet dari Bali memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari tari-tari daerah lain. 

5. Menyampaikan Pesan Simbolis:

Dalam beberapa tarian, tata busana memiliki makna simbolis yang mendalam. Misalnya, warna tertentu pada busana bisa melambangkan status sosial, umur, atau emosi tertentu. 

6. Meningkatkan Daya Tarik:

Tata busana yang menarik dapat menarik perhatian penonton dan membuat mereka lebih terlibat dalam pertunjukan. 

Secara keseluruhan, tata busana dalam tari merupakan elemen penting yang dapat memperkaya pengalaman visual dan emosional penonton, serta membantu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan melalui gerakan tari. 


semangat anak-anak hebat dalam pembelajaran semster baru ini !

akhir kata wassalamualaikum.wr.wb

Jumat, 25 Juli 2025

Mengenal masalah dilingkungan sekolah

Nama : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas : XI IPA 5 & 6 

Pertemuan : 1

CP :

Peserta didik mampu, mengenal dan merekam pengalaan serta pengamatanya terhadap keterlibatan seni rupa dalam Kehidupan sehari-hari.


Tujuna Pembelajaran :

peserta didik dapat mengenal masalah dilingkungansekolah 

peserta didi dapat merancang karya seni rupa. 

Materi : Mengenal masalah dilingkungan sekolah 

Metode : Metode loci method 

Strategi : Strategi Pembelajaran melalui pengalaman 

1.Guru menyiapkan keseipan siswa dalam pembelajaran  

2. Siswa di minta untuk mengenal masalah di lingkungan sekolahnya.

3. Guru Meminta Siswa Menganalisis masalah tersebut yang nantinya dijadikan ide kreatif dalam .

Materi :

asallamualaikum.wr.wb 

Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut ini !!!

1. pengertian masalah 

Masalah adalah suatu keadaan yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan atau suatu persoalan yang perlu dipecahkan.

2. masalah-masalah disekolah 

ada dua masaah yang biasanya ditemui diligkungan sekolay yakni :

  • Masalah lingkungan hidup di sekolah mencakup berbagai aspek yang dapat mengganggu kenyamanan, kesehatan, dan proses belajar mengajar. Beberapa masalah yang sering terjadi antara lain:
    1. Masalah lingkungan hidup
      Masalah lingkungan hidup di sekolah mencakup berbagai aspek yang dapat mengganggu kenyamanan, kesehatan, dan proses belajar mengajar. Beberapa masalah yang sering terjadi antara lain:

      a. Sampah dan Kebersihan
      b. Penggunaan Energi dan Air
      c. Fasilitas dan Ruang Hijau
      d. Perilaku Siswa
      e. Kurangnya Pendidikan Lingkungan

    2. Maalah Sosial 
      Masalah sosial di sekolah adalah berbagai perilaku negatif atau kondisi yang terjadi di lingkungan sekolah yang dapat mengganggu proses belajar mengajar dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat bagi siswa. Beberapa contoh masalah sosial di sekolah antara lain: perundungan (bullying), tawuran antar pelajar, pelanggaran tata tertib sekolah, membolos, menyontek, dan merusak fasilitas sekolah
    3. Mengidentifikasi masalah dengan Mind Mapping

    Mind mapping adalah sebuah metode untuk memvisualisasikan dan mengorganisasikan informasi secara terstruktur menggunakan diagram bercabang. Intinya, mind mapping membantu otak untuk memahami dan mengingat informasi lebih baik dengan memecahnya menjadi elemen-elemen yang lebih kecil dan terhubung. 

    adapun jenis-jenis mind maping.

    a. Peta Buih (Bubble Map):
        Peta ini berbentuk lingkaran atau "gelembung" yang digunakan untuk menguraikan ide utama menjadi sub-ide atau detail lebih lanjut. 
    Biasanya digunakan untuk brainstorming dan mengidentifikasi berbagai aspek dari suatu konsep atau topik.
     
    b. Peta Pohon (Tree Map):
        Mind map ini berbentuk seperti pohon dengan cabang-cabang yang mengarah ke berbagai sub-kategori atau level informasi yang lebih detail. 
    Sangat cocok untuk mengorganisir informasi berdasarkan hierarki atau kategori. 

    c. Peta Titi (Bridge Map):
        Peta ini digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat atau hubungan antara dua konsep yang berbeda.
    Membantu dalam memahami hubungan dan keterkaitan antar berbagai ide atau informasi.
     
    d. Peta Alir (Flow Map):
        Peta ini digunakan untuk memvisualisasikan proses, langkah-langkah, atau urutan kejadian. 
    Umumnya digunakan dalam bidang yang membutuhkan alur atau urutan, seperti dalam pembuatan produk atau proyek. 

    e. Multi Flow Map: 
        Mind map ini digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat yang kompleks, dengan beberapa faktor penyebab yang mengarah pada satu dampak atau hasil.
    Berguna untuk menganalisis masalah atau situasi yang memiliki banyak faktor yang saling berkaitan. 

    f. Mind Map Silabus: 
        Mind map ini digunakan untuk menggambarkan gambaran besar atau tema utama dari sebuah materi atau topik. 
    Biasanya digunakan untuk menyajikan informasi secara ringkas dan mudah dipahami. 

    g. Mind Map Paragraf:
        Mind map ini menggunakan paragraf singkat atau kalimat kunci untuk menjelaskan ide atau topik. 
    Cocok untuk merangkum informasi penting dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah diingat. 

    h. Peta Lingkaran (Circle Map):
        Mind map ini digunakan untuk menjelaskan atau mengelompokkan suatu konsep dengan detail, biasanya dalam bentuk lingkaran yang terpusat pada satu konsep utama. 

    i. Peta Ganda (Double Bubble Map):
        Mirip dengan peta buih, namun peta ganda digunakan untuk membandingkan dua konsep atau ide yang berbeda. 

    j. Peta Dakap (Brace Map):
        Peta ini digunakan untuk menyederhanakan konsep yang mirip dengan peta pohon, namun dengan fokus pada hubungan antar konsep. 

    silahkan tambahkan informasi di atas dalam catatan kalain terimkasih sudah menyimak materi pada hari ini !

    analisi makana tari dalam sebuah teks

     Nama : Rido Amalgrah,S.Pd. Mata Pelajaran : SBDK Kelas : X 6,7,8, Pertemuan : 6 CP : Peserta didik mampu mengevaluasi hasil penciptaan kary...