Nama : Rido Amalgrah,S.Pd.
Mata Pelajaran : SBDK
Kelas : XI IPC dan X IPA 1
Pertemuan : 2
CP :
Peserta didik mampu, mengenal dan merekam pengalaan serta pengamatanya terhadap keterlibatan seni rupa dalam Kehidupan sehari-hari.
Tujuna Pembelajaran :
peserta didik dapat mengenal masalah dilingkungansekolah
peserta didi dapat merancang karya seni rupa.
Materi : Mengenal masalah dilingkungan sekolah
Metode : Metode loci method
Strategi : Strategi Pembelajaran melalui pengalaman
1.Guru menyiapkan keseipan siswa dalam pembelajaran
2. Siswa di minta untuk mengenal masalah di lingkungan sekolahnya.
3. Guru Meminta Siswa Menganalisis masalah tersebut yang nantinya dijadikan ide kreatif dalam .
Materi :
asallamualaikum.wr.wb
Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut ini !!!
A. Mengeksplorasi ide gagasan
Mengeksplorasi ide gagasan karya adalah proses mencari dan mengembangkan ide-ide kreatif untuk sebuah karya. Ini melibatkan pengumpulan informasi, analisis, dan eksperimen untuk menghasilkan konsep yang unik dan berpotensi dieksekusi menjadi karya yang nyata.
Langkah-langkah dalam mengeksplorasi ide gagasan karya:
1. Mencari Inspirasi:
Lingkungan sekitar: Amati lingkungan sekitar, baik alam maupun sosial, untuk menemukan ide-ide yang menarik dan relevan.
Sumber referensi: Jelajahi berbagai sumber seperti buku, film, pameran seni, atau internet untuk mendapatkan inspirasi.
Pengalaman pribadi: Renungkan pengalaman pribadi, emosi, dan peristiwa yang dapat menjadi sumber ide.
Berinteraksi dengan orang lain: Diskusi dengan orang lain dapat membuka wawasan baru dan memberikan perspektif berbeda.
2. Menganalisis Ide:
Identifikasi tema: Tentukan tema atau konsep utama yang ingin diangkat dalam karya.
Pilih media dan teknik: Pertimbangkan media dan teknik yang paling sesuai untuk menyampaikan ide tersebut.
Evaluasi kelayakan: Pertimbangkan apakah ide tersebut realistis untuk diwujudkan dalam bentuk karya.
3. Eksperimen:
Coba berbagai pendekatan: Eksperimen dengan berbagai teknik, bahan, dan gaya untuk menemukan yang paling efektif.
Visualisasikan ide: Buat sketsa, model, atau prototipe untuk membantu memvisualisasikan ide.
Uji coba: Lakukan uji coba pada media dan teknik yang berbeda untuk melihat hasilnya.
4. Mengembangkan Ide:
Kembangkan cerita: Jika memungkinkan, kembangkan ide menjadi cerita yang menarik dan mudah dipahami.
Cari detail: Perhatikan detail-detail kecil yang dapat memperkaya karya.
B. MERANCANG KARYA PERSUASIF
Berikut adalah langkah-langkah dalam merancang karya persuasif:
1. Tentukan Tujuan dan Target Audiens:
Pahami dengan jelas apa yang ingin dicapai dengan karya persuasif tersebut. Apakah ingin mengajak audiens melakukan tindakan tertentu, mengubah pandangan mereka, atau sekadar meningkatkan kesadaran mereka terhadap suatu isu.
Kenali siapa target audiens Anda. Memahami karakteristik, nilai-nilai, dan kebutuhan audiens akan membantu Anda menyusun pesan yang lebih efektif.
2. Pilih Topik yang Relevan dan Menarik:
Pilihlah topik yang sesuai dengan tujuan dan audiens Anda, serta memiliki daya tarik yang kuat. Topik yang relevan dan menarik akan lebih mudah menarik perhatian dan minat audiens.
Pastikan topik tersebut memiliki argumen yang kuat dan bisa didukung dengan fakta atau data.
3. Susun Struktur Karya Persuasif:
Struktur teks persuasi umumnya terdiri dari:
Pengenalan Isu: Memperkenalkan topik dan isu yang akan dibahas, serta menarik perhatian audiens.
Rangkaian Argumen: Menyajikan alasan-alasan yang mendukung pandangan atau ajakan Anda. Gunakan fakta, data, contoh, dan logika untuk memperkuat argumen.
Pernyataan Ajakan: Sampaikan secara jelas ajakan atau bujukan kepada audiens untuk melakukan tindakan atau meyakini sesuatu.
Penegasan Kembali: Menegaskan kembali poin-poin penting dan ajakan yang telah disampaikan, serta meyakinkan audiens akan manfaat atau keuntungannya.
4. Gunakan Bahasa yang Persuasif:
Pilih kata-kata yang kuat, jelas, dan mudah dipahami oleh audiens.
Gunakan gaya bahasa yang menarik dan membangkitkan emosi audiens.
Gunakan kalimat ajakan yang efektif, seperti "Ayo...", "Mari...", "Jangan...", "Gunakan...", dll.
Gunakan bahasa yang membangun, bukan menggurui atau menyalahkan.
5. Tambahkan Elemen Visual (Jika Perlu):
Jika karya persuasif Anda berbentuk visual (misalnya, poster, iklan, infografis), gunakan elemen visual yang menarik dan mendukung pesan Anda.
Pilih gambar, warna, dan tipografi yang sesuai dengan tema dan audiens.
6. Uji Coba dan Evaluasi:
Setelah selesai, uji coba karya persuasif Anda pada audiens yang representatif. Perhatikan reaksi dan tanggapan mereka.
Evaluasi efektivitas karya Anda. Apakah karya tersebut berhasil mencapai tujuan yang Anda tetapkan?
Lakukan perbaikan jika diperlukan.
Contoh Karya Persuasif:
Kampanye lingkungan: Mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik, menjaga kebersihan lingkungan, atau menghemat air.
Iklan produk: Meyakinkan konsumen untuk membeli produk atau layanan tertentu.
Pidato politik: Mempengaruhi pemilih untuk memilih calon tertentu.
Tulisan opini: Mengajak pembaca untuk mendukung suatu pandangan atau kebijakan.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat merancang karya persuasif yang efektif dan mencapai tujuan yang Anda inginkan.
silahkan tambahkan informasi di atas dalam catatan kalain terimkasih sudah menyimak materi pada hari ini !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar