Senin, 28 Juli 2025

MAKANA TARI BERDASARKAN ELEMEN MUSIK DAN TATA BUSANA

Nama : Rido Amalgrah,S.Pd.

Mata Pelajaran : SBDK

Kelas : X 6,7,8,

Pertemuan : 2

CP :

Peserta didik mampu mengevaluasi hasil penciptaan karya tari dalam mengekspresikan diri dengan menciptakan karya tari yang berpijak dari tari tradisi berdasarkan makana dan simbol sebagi inspirasi saat membuat gerak tari kreasi secara individu ataupun kelompok sebagi wujud alkuturasi diri 

Tujuna Pembelajaran : 

  • Menjelaskan makna tari berdasarkan fungsinya dimasyarakat 
  • menguraikan makna tari dalam gerak tari dan musik 

Materi : 

  • Makana tari berdasarkan fungsinya dimasyarakat
  • makna tari dalam elmen musik.

Metode : ceramah dan (Problem-Based Learning)

Strategi : 

  1. guru menyiapkan siswa dalam pembelajaran ( buku, buku cetak, serata kesiapan siswa dalam pembelajaran) 
  2. siswa diberikan pertanyaan pemantik mengenai makana tari melalui pengalam mereka dalam melihat sebuah karya tari 
  3. guru mendengarkanpendapat peserta didik yang kemudian menyambungkan dengan materi yang akan dibahas. 
  4. siswa diminta untuk memperhatikan materi  serta video yang  ditampilakn toleh guru
  5. siswa diminta untuk mengemukaan pendapat mengenai materi serta video yang dia lihat.

Materi :

  1. makna tari berdasarkan fungsi dimasyarakar 
  2. makna tari dalam elemen musik 
  3. makana tata busana 

asallamualaikum.wr.wb 

Selamat pagi anak-anak Soleh dan Soleha pada hari ini bapak ingin kalian menyimak materi berikut yang akan bapak sampaikan jika sebelumnnya kalian memahami tari berdasarkan fungsi di masyarakat nah kalai ini mengenai makana tari dalam elemen musik dan makana tari dan makna tata busana dalam tari!!!

MAKANA TARI DALAM ELEMEN MUSIK

Dalam konteks seni tari, elemen musik yang mengiringi tarian dibagi menjadi dua, yaitu musik internal dan musik eksternal. Musik internal adalah suara yang dihasilkan dari tubuh penari itu sendiri, seperti tepukan tangan, hentakan kaki, atau nyanyian. Sementara musik eksternal adalah suara yang dihasilkan dari alat musik atau media lain di luar tubuh penari, seperti gamelan, orkestra, atau rekaman musik. 

Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai kedua jenis musik tersebut:

1. Musik Internal:

Musik internal adalah suara yang dihasilkan oleh tubuh penari itu sendiri.

Contohnya adalah tepukan tangan pada anggota tubuh (misalnya, dada, paha), hentakan kaki, jentikan jari, atau bahkan nyanyian yang dinyanyikan oleh penari.

Musik internal seringkali digunakan untuk memberikan penanda tempo atau ritme dalam tarian, serta dapat menciptakan suasana tertentu.

Beberapa tarian yang menggunakan musik internal adalah Tari Kecak dari Bali dan Tari Ratoeh Jaroe dari Aceh, dimana penari juga terlibat dalam menghasilkan suara-suara pengiring tarian. 

2. Musik Eksternal:

Musik eksternal adalah musik yang berasal dari alat musik atau media lain di luar tubuh penari.

Alat musik tradisional seperti gamelan, seruling, kendang, dan lain sebagainya sering digunakan untuk mengiringi tari.

Pada era modern, musik eksternal juga bisa berupa rekaman audio yang diputar melalui kaset, CD, atau format digital lainnya.

Musik eksternal berfungsi untuk memberikan iringan, suasana, dan makna pada tarian.


MAKNA TATA BUSANA DALAM TARI 

Tata busana dalam tari memiliki makna penting sebagai unsur pendukung yang memperkuat penampilan, karakter, dan pesan yang ingin disampaikan melalui gerakan tari. Tata busana tidak hanya sekadar pakaian, tetapi juga mencakup riasan wajah, aksesoris, dan segala elemen visual yang dikenakan penari. 

Berikut adalah beberapa makna tata busana dalam tari:

1. Memperjelas Tema dan Karakter:

Tata busana membantu penonton memahami tema dan karakter yang dibawakan penari. Misalnya, busana tari klasik akan berbeda dengan busana tari kontemporer, dan busana seorang putri akan berbeda dengan busana seorang prajurit. 

2. Meningkatkan Estetika Pertunjukan:

Busana tari yang dirancang dengan baik dapat menambah keindahan dan daya tarik visual pertunjukan. Pemilihan warna, bentuk, dan ornamen pada busana haruslah selaras dengan gerakan tari dan konsep keseluruhan pertunjukan. 

3. Membantu Penari dalam Berinteraksi:

Tata busana yang tepat dapat membantu penari mengekspresikan emosi dan berinteraksi dengan penonton. Busana yang nyaman dan tidak membatasi gerakan memungkinkan penari untuk bergerak bebas dan lincah. 

4. Memberikan Identitas:

Tata busana juga dapat menjadi identitas budaya dari suatu daerah atau kelompok tertentu. Misalnya, busana Tari Pendet dari Bali memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari tari-tari daerah lain. 

5. Menyampaikan Pesan Simbolis:

Dalam beberapa tarian, tata busana memiliki makna simbolis yang mendalam. Misalnya, warna tertentu pada busana bisa melambangkan status sosial, umur, atau emosi tertentu. 

6. Meningkatkan Daya Tarik:

Tata busana yang menarik dapat menarik perhatian penonton dan membuat mereka lebih terlibat dalam pertunjukan. 

Secara keseluruhan, tata busana dalam tari merupakan elemen penting yang dapat memperkaya pengalaman visual dan emosional penonton, serta membantu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan melalui gerakan tari. 


semangat anak-anak hebat dalam pembelajaran semster baru ini !

akhir kata wassalamualaikum.wr.wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

merancang karya seni rupa

Nama : Rido Amalgrah,S.Pd. Mata Pelajaran : SBDK Kelas : XI IPC dan X IPA 1 Pertemuan : 2 CP : Peserta didik mampu, mengenal dan merekam pen...